"Kami sangat terkejut dengan keputusan Arab Saudi yang menolak kursi DK PBB," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia.
"Dalam hal ini, Arab Saudi mengeluarkan diri mereka sendiri dari kerja kolektif DK PBB untuk mendukung keamanan dan perdamaian internasional," lanjut Kemenlu Rusia.
Rusia menambahkan, argumen Saudi yang mengkritik kegagalan DK PBB dalam hal isu Suriah dianggap sangat aneh.
Apalagi, lanjut Rusia, akhir September lalu DK PBB mengeluarkan resolusi terkait pemusnahan senjata kimia Suriah.
Hubungan Rusia dan Arab Saudi yang secara tradisional tidak pernah erat, semakin buruk setelah Saudi mendukung pemberontak Suriah sementara Rusia mendukung rezim Bashar al-Assad.
Para diplomat Timur Tengah mengatakan Presiden Vladimir Putin menolak tawaran Kepala Intelijen Arab Saudi Pangeran Bandar bin Sultan terkait isu Suriah.
Pangeran Bandar menawarkan pembelian senjata dari Rusia sebesar 15 miliar dolar AS asalkan Moskwa menarik dukungannya untuk Assad. Putin menolak tawaran itu.
Putin dan Pangeran Bandar bertemu di Moskwa pada 31 Juli lalu, namun Kremlin membantah keduanya mendiskusikan kerja sama militer atau perjanjian lain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.