Menurut warta Yonhap, pembicaraan masih seputar topik normalisasi pasca-penutupan sepihak Kaesong oleh Korea Utara (Korut) pada April silam.
Pihak Korea Selatan (Korsel) menuntut Korut bertanggung jawab atas segala kerusakan perusahaan-perusahaan Korsel di Kaesong. "Kami meminta jaminan kepada Korut," kata pernyataan delegasi Seoul.
Selain memasukkan usulan agar Kaesong diperluas perannya menjadi kawasan industri internasional, Korsel menginginkan agar penutupan sepihak tak terjadi lagi. "Kami minta agar Korut menjamin keamanan bagi para pekerja dan aset Korsel di Kaesong," kata Ketua Delegasi Korsel Kim Kiwoong.
Sementara, Ketua Delegasi Korut Park Chol Su menegaskan agar pembicaraan terus berlangsung dengan hasil baik. Dengan begitu, menurut hematnya, Kaesong bakal menjadi harapan bagi masa depan kedua negara. "Jika tidak, Kaesong akan ditutup," katanya.
Korsel dan Korut menggelar pembicaraan soal Kaesong untuk kali pertama pada 12 Juni 2013. Namun, dialog itu menemui jalan buntu gara-gara perbedaan pendapat soal status ketua delegasi. Pembicaraan soal Kaesong juga menjadi pembicaraan terkait hubungan bilateral sejak Perang Korea pada 1950-1953.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.