Dulu, pertunjukan tari tiang hanya bisa dinikmati di kelab-kelab malam tertutup. Namun, kini, para gadis Polandia itu menari di tiang-tiang rambu lalu lintas di pinggir jalan.
”Tari tiang selalu diasosiasikan dengan tarian erotis, kelab tari telanjang, atau tarian go-go. Dengan tari tiang jalanan ini, kami ingin mengubah stereotip itu,” ungkap Karolina Kicinska (25), mahasiswi jurusan bioteknologi molekuler yang menjadi pelopor tari tiang jalanan di Lodz ini. Menurut Kicinska, tari tiang sesungguhnya merupakan aktivitas olahraga murni dan bahkan bentuk seni yang menggabungkan unsur-unsur akrobatik, senam, dan latihan kebugaran.
”Tari itu membutuhkan banyak tenaga dan kelenturan,” katanya.
Kicinska dan teman-temannya pertama kali menari di jalanan dalam sesi pemotretan untuk mempromosikan studio tari mereka yang bernama Avocadoo. Setelah mendapat sambutan positif dari warga, mereka memutuskan untuk melakukan aksi secara rutin. Untung mereka tak beraksi di Jakarta, bisa menambah parah kemacetan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.