Salin Artikel

Hari Perempuan Internasional: Kapan dan Mengapa Penting?

Hari Perempuan Internasional awalnya muncul dari gerakan buruh. Benih-benih kemunculannya dimulai tahun 1908, ketika 15.000 perempuan melakukan demonstrasi di New York City, Amerika Serikat (AS) menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak untuk memilih.

Setahun kemudian, Partai Sosialis (Amerika Socialist Party of America) mendeklarasikan Hari Perempuan Nasional yang pertama. Deklarasi itu digelar pada 28 Februari 1909.

Ide untuk menjadikan peringatan itu sebagai acara internasional datang dari Clara Zetkin, aktivis komunis dan pembela hak-hak perempuan. Tahun 1910, Zetkin mengajukan ide itu pada Konferensi Internasional Perempuan Pekerja di Kopenhagen, Denmark.

Idenya didukung dengan suara bulat oleh 100 perempuan dari 17 negara yang hadir dalam konferensi tersebut. Hari Perempuan Internasional pertama dirayakan tahun 1911 di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai memperingati peristiwa tersebut tahun 1975. Tema pertama yang diangkat PBB (tahun 1996) adalah “Merayakan Masa Lalu, Merencanakan Masa Depan”.

Mengapa diperingati setiap 8 Maret?

Ide awal Zetkin mengadakan peringatan Hari Perempuan Internasional tidak terikat pada hari tertentu. Tanggal 8 Maret dipilih setelah perempuan Rusia menuntut "roti dan perdamaian" dalam aksi mogok saat perang tahun 1917. Empat hari setelah aksi mogok itu, tsar dipaksa turun tahta, dan pemerintahan sementara Rusia memberi perempuan hak untuk memilih.

Menurut kalender Julian yang saat itu digunakan di Rusia, aksi mogok perempuan itu dimulai pada 23 Februari. Dalam kalender Gregorian yang digunakan di sebagian besar negara lain di dunia, tanggal tersebut adalah 8 Maret.

Dalam perkembangannya, Hari Perempuan Internasional menjadi hari libur nasional di banyak negara. Di China, banyak perempuan diberi cuti setengah hari kerja, seperti yang disarankan Dewan Negara.

Ribuan acara berlangsung secara global, termasuk pawai, diskusi, konser, pameran, dan debat.

Di Italia, Hari Perempuan Internasional disebut Festa della Donna, dan bunga mimosa menjadi hadiah yang populer. Penjualan bunga di Rusia biasanya berlipat ganda menjelang Hari Perempuan Internasional.

Dalam postingan Instagram pada awal Maret 2024, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa bulan ini akan "merayakan warisan para perintis baik yang dipuji maupun tidak, serta para pendukung yang telah menjadikan dunia menjadi lebih adil, lebih adil, dan tempat yang bebas".

Tema Hari Perempuan Internasional 2024

Tema PBB untuk Hari Perempuan Internasional 2024 adalah “Berinvestasi pada perempuan: Mempercepat kemajuan”. Tema itu menyoroti pentingnya langkah-langkah kesetaraan gender.

“Konflik dan kenaikan harga dapat menyebabkan 75 persen negara memotong belanja publik pada tahun 2025, sehingga berdampak negatif terhadap perempuan dan layanan penting mereka,” kata PBB.

Situs web Hari Perempuan Internasional mengangkat tema “Inspire Inclusion”. Dikatakan bahwa para penyelenggara dan acara bertujuan untuk “mendobrak hambatan, menantang stereotip, dan menciptakan lingkungan di mana semua perempuan dihargai dan dihormati.”

Para penyelenggara mengatakan, hari ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk menandai kemajuan yang telah dicapai, tetapi juga menyoroti terkikisnya hak-hak perempuan di seluruh dunia, serta dampak kekerasan dan pelecehan gender.

Dalam 12 bulan terakhir, perempuan di Timur Tengah, Afghanistan, Iran dan Ukraina telah memperjuangkan hak-hak mereka di tengah perang dan kekerasan.

Pakar PBB mengatakan, mereka menerima tuduhan mengenai pelanggaran hak asasi manusia terhadap perempuan dan anak perempuan di Gaza, termasuk kasus pemerkosaan yang dilakukan pasukan Israel.

BBC juga melihat bukti pemerkosaan, kekerasan seksual, dan mutilasi terhadap perempuan Israel dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.

Di Afghanistan, anak perempuan di atas usia SD masih dilarang masuk kelas oleh Taliban, sehingga menghambat akses perempuan terhadap pendidikan yang setara.

Di Iran, banyak orang terus menentang peraturan yang mengharuskan perempuan menutup rambut mereka, sementara aktivis seperti peraih Hadiah Nobel Perdamaian Narges Mohammadi menghadapi hukuman penjara.

PBB mengatakan, perempuan dan anak perempuan di Sudan diculik dan diperkosa di wilayah yang dikuasai Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF), di mana mereka dipaksa menikah dan ditahan untuk mendapatkan uang tebusan.

Menurut Indeks Kesenjangan Gender Global tahun 2023, yang diterbitkan setiap tahun oleh Forum Ekonomi Dunia, belum ada negara yang mencapai kesetaraan atau paritas gender secara penuh. Laporan itu memperingatkan, mungkin memerlukan waktu lebih dari satu abad sebelum ketaraan gender benar-benar dapat terwujud di seluruh dunia.

https://internasional.kompas.com/read/2024/03/08/153946270/hari-perempuan-internasional-kapan-dan-mengapa-penting

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke