Salin Artikel

6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

KOMPAS.com - Pada 6 Desember, beberapa negara memperingati Hari Santo Nikolas (Saint Nicholas Day).

Ia telah dikaitkan sebagai sosok Sinterklas yang dikenal memiliki kemurahan hati.

Santo Nicholas adalah uskup Myria, Turkiye pada abad ke-4. Dia dikenal sebagai santo yang baik sekali.

Sejarah sinterklas

Awal mula sinterklas karena sosok Santo Nicholas yang dikenang di Belanda sebagai sinterklas pada abad ke-9.

Sebagaimana dikutip dari Britannica pada Rabu (6/12/2023), Santo Nicholas diceritakan sebagai sosok yang menunggangi kuda dengan mengenakan jubah merah dan topi uskup.

Dia ditemani oleh Peter (Zwarte Piet) yang digambarkan sebagai budak yang telah dibebaskan untuk membantunya membagikan permen dan hadiah.

Hadiah itu dibagikan kepada anak-anak yang baik. Sementara, sebongkah batu bara atau kentang akan dibagikan kepada anak-anak yang kurang baik.

Belanda kemudian membawa tradisi tersebut ke New Amsterdam (sekarang Kota New York) di daerah koloni Amerika, di mana ia diubah menjadi Sinterklas.

Adapun gambaran Sinterklas di Amerika Serikat makin dikenal pada abad ke-19, dan sejak saat itu ia kenang setiap perayaan Natal. Sedangkan di Inggris, ia sebagian besar dikenal sebagai Bapak Natal.

Tradisi di sejumlah negara

Di sebagian wilayah Eropa utara dan beberapa wilayah berbahasa Jerman, Hari Santo Nicholas tetap menjadi hari di mana anak-anak diberi kue, permen, dan hadiah khusus.

Di banyak tempat, anak-anak meninggalkan surat untuk Santo Nicholas dan wortel atau rumput untuk keledai atau kudanya.

Harapannya, di pagi hari mereka akan menemukan hadiah kecil di bawah bantal atau di sepatu, kaus kaki, atau piring yang telah mereka siapkan untuknya.

Bukan hanya itu, legenda Santo Nicholas lainnya ialah ia pernah memberikan emas kepada tiga gadis miskin untuk membayar mahar pernikahan mereka.

Diperkirakan selama berabad-abad Santo Nicholas yang legendaris digabungkan dengan tokoh budaya dan agama serupa.

Sejumlah negara memiliki tradisi di mana karakter jahat menyertai Santo Nicholas.

Di Perancis misalnya, ada Père Fouettard yang menurut cerita pernah mencoba memasak tiga anak laki-laki dalam tong air garam, mencambuk anak-anak nakal, atau memberi mereka batu bara.

Sementara di Jerman, Knecht Ruprecht berperan sebagai pelayan Santo Nicholas dan memberikan tongkat, batu, atau batu bara kepada anak-anak yang tidak berdoa.

Sementara Krampus, yang mirip setan dan menakutkan, umum ditemukan di banyak negara di Eropa tengah. Ia diceritakan membawa rantai, lonceng, dan terkadang keranjang besar untuk mengancam anak-anak yang nakal.

https://internasional.kompas.com/read/2023/12/06/160700470/6-desember-hari-santo-nicholas-yang-dikenal-sebagai-sinterklas

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke