Salin Artikel

Kenapa Banyak Orang Jawa di Suriname? Ini Sejarah dan Perbedaan Bahasanya

Migrasi orang Jawa ke Suriname saat itu terjadi setelah penghapusan perbudakan di negara Amerika Selatan tersebut.

"Belanda membawa orang-orang Jawa ke Suriname sebagai buruh kontrak. Kebanyakan berasal dari Jawa Tengah dan daerah-daerah dekat Batavia (Jakarta), Surabaya, dan Semarang," terang Sharon Pawiroredjo, salah satu anggota dewan VHIJ.

Vereniging Herdenking Javaanse Immigratie (VHIJ) adalah organisasi budaya Jawa terbesar di Suriname yang didirikan pada 1985, dan semua anggotanya keturunan imigran dari Jawa.

"Hanya 20 sampai 25 persen migran Jawa yang kembali ke kampung halamannya sebelum Perang Dunia II. Sebagian besar imigran menetap secara permanen di Suriname. Kami adalah keturunan para imigran ini," lanjutnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Sharon juga mengungkapkan, orang Jawa di Suriname yang memiliki kerabat atau keluarga di Indonesia tetap menjalin hubungan dengan telepon ataupun media modern, seperti WhatsApp dan Facebook.

Kedutaan Besar Indonesia di Suriname juga rutin mengadakan perjalanan keluarga (family trip) dari Suriname ke Indonesia agar bisa bertatap muka langsung.

Bahasa Jawa di Suriname juga sangat terjaga kelestariannya karena warga setempat biasa berbahasa Jawa atau Jawa-Suriname.

Sharon memaparkan, perbedaannya adalah di kosakata dan tata bahasa. Bahasa Jawa Suriname terbentuk dari Sranantongo (bahasa pergaulan) yang bercampur dengan bahasa Belanda dan Spanyol saat zaman kolonialisme, sehingga berbeda dengan bahasa Jawa di Indonesia.

"Di Suriname kira-kira ada 80.000 orang keturunan Jawa. Orang Jawa di Suriname masih menerapkan budaya Jawa, tradisi, dan mengucapkan bahasanya," kata Sharon melanjutkan sejarah kenapa banyak orang Jawa di Suriname.

Putri Jawa Suriname sejatinya sudah digelar sejak 2002, tetapi vakum 20 tahun dan baru tahun ini digelar lagi sebagai edisi kedua.

"Setelah 20 tahun, organisasi kami merasa perlu untuk mengadakan kontes kecantikan spesial ini lagi. Setelah tantangan baru-baru ini dengan pandemi, akibatnya semua kegiatan (budaya) terhenti dan tidak banyak acara (budaya) untuk kalangan muda," tutur Sharon kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).

"Dengan ajang ini kami menawarkan orang-orang muda wadah untuk menampilkan diri secara positif," imbuh dia.

Ke depannya, VHJI berencana menggelar kontes Putri Jawa Suriname setiap dua tahun atau biennially.

Putri Jawa Suriname 2022 memulai babak awal pada 30 Juli 2022, untuk menentukan pemenang yang akan dipilih pada September.

Untuk mengikuti ajang, peserta harus perempuan keturunan Jawa atau Indonesia di Suriname, negara yang terletak di Amerika Selatan.

Kontes kali ini diikuti oleh 15 peserta. Pemenang berhak mendapatkan titel "Putri Jawa Suriname 2022", uang tunai, beasiswa, sesi pemotretan serta video, dan paket kecantikan yang disponsori cabang resmi Mustika Ratu di Suriname.

CEO Mustika Ratu di Suriname adalah Sylvani Kasanpawiro, yang juga menjadi kepala koordinator Putri Jawa Suriname 2022 dan menjuarai Mrs Grand Suriname 2022, kontes kecantikan bagian dari Mrs Grand International.

Begitulah penjelasan kenapa banyak orang Jawa di Suriname, dan Putri Jawa Suriname adalah salah satu acara yang diadakan VHIJ.

https://internasional.kompas.com/read/2022/07/14/215800670/kenapa-banyak-orang-jawa-di-suriname-ini-sejarah-dan-perbedaan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke