Salin Artikel

Kiprah Raam, Partai Islam di Israel yang Buat Kejutan di Pemilu

TEL AVIV, KOMPAS.com – Pemilu Israel yang digelar Maret tahun ini mencatatkan sejarah baru dengan munculnya partai berhaulan Islam, Raam.

Partai ini berhasil memperoleh kursi di Parlemen Israel alias Knesset menurut penghitungan sementara.

Menurut penghitungan sementara, Raam sedianya mengamankan empat kursi di dalam Knesset.

Meski jumlahnya kecil, munculnya Raam dalam Knesset bakal memberikan warna baru bagi perpolitikan Israel.

Dipimpin oleh Mansour Abbas, Raam memiliki akar yang sama dengan Hamas, kelompok milisi yang menjalankan Jalur Gaza.

Melansir New York Times, selama bertahun-tahun, Raam jarang tertarik bekerja sama dengan kepemimpinan Israel.

Dan seperti kebanyakan partai Arab lainnya, Raam dikucilkan oleh partai-partai Yahudi lainnya di Israel.

Namun, dalam pernyataan terbarunya, Abbas secara terbuka menyatakan siap untuk mendukung Netanyahu atau pun menjadi oposisinya.

Raam dan Joint List

Raam sebelumnya merupakan anggota dari aliansi partai-partai Arab yang membentuk Joint List. Joint List memiliki pandangan ideologis yang sangat beragam.

Pada 2015, Joint List merengkuh 13 kursi dari 120 kursi di Knesset. Pada Pemilu 2019, Joint List tetap mempertahankan 13 kursinya di Knesset.

Ketika itu, Joint List beranggotakan Hadash, Balad, Taal, Maan, dan Raam. Di antara ke-13 kursi yang berhasil dikuasai Joint List, Abbas merupakan salah satu politikus yang ada di dalamnya.

Menjelang pemilu 2021 di Israel Abbas menarik Raam dari Joint List dan mengikutkannya ke dalam pemilu Israel secara independen.

Hal itu membuat para petinggi Joint List sangat murka lantas mengecam Abbas.

Sebelum menarik Raam dari Joint List, Abbas sebenanrya telah lama berselisih dengan faksi-faksi partai Arab yang menurutnya terlalu condong ke kiri.

Selama ini, aliansi partai-parta Arab anti terhadap kepemimpinan Netanyahu karena kerap berkonflik dengan rakyat Palestina.

Ketika diwawancarai New York Times pada Februari lalu, Abbas mengatakan bahwa para politikus Arab telah lama hanya menjadi penonton dalam perpolitikan di Israel.

Terbaru, dia mengatakan bahwa orang Arab di Israel mencari peran nyata dalam perpolitikan di Israel.

Abbas mengatakan, Raam akan bekerja sama dengan pihak yang mau membangun komunitas Arab-Israel.

Komunitas ini rata-rata merupakan keturunan orang Palestina ketika Israel menduduki tanah Palestina pada 1948.

Komunitas Arab-Israel jumlahnya cukup besar dan membentuk sekitar 20 persen dari seluruh populasi Israel.

Kini, hasil penghitungan sementara suara dalam pemilu Israel menujukkan Raam bakal mengamankan empat kursi di Knesset.

Sedangkan Joint List hanya mampu mengamankan enam kursi, anjlok sangat jauh ketika Raam meninggalkan aliansi partai-partai Arab tersebut.

Untuk bisa mengamankan kekuasaan, Netanyahu harus mengamankan 62 kursi di Knesset. Padahal menurut penghitungan sementara, koalisi pendukungnya hanya memperoleh 52 kursi dalam Knesset.

Dengan demikian, hasil pemilu di Israel terancam deadlock sebagaimana dilansir AFP.

https://internasional.kompas.com/read/2021/03/26/105945770/kiprah-raam-partai-islam-di-israel-yang-buat-kejutan-di-pemilu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke