Salin Artikel

Sejarah Penetapan Zona Waktu di Dunia hingga Usulan Penghapusannya

KOMPAS.com – Zona waktu merupakan fenomena yang muncul dalam dunia modern saat orang-orang terhubung dengan lainnya di seluruh dunia.

Melansir Science Alert, zona waktu standar pertama kali diadopsi di Inggris oleh operator kereta api pada 1847.

Waktu itu, Railway Clearing House merekomendasikan supaya Greenwich Mean Time (GMT) yang berada di London, Inggris, diterapkan di semua stasiun sesegera mungkin.

Pada 1848 sebagian besar kereta api lantas mengikuti GMT.

Langkah ini segera diikuti oleh zona waktu standar di Selandia Baru (11 jam dan 30 menit sebelum GMT) pada 1868.

Setelah itu, Amerika Serikat (AS) tak mau ketinggalan dan memperkenalkan lima zona waktu di AS pada 1883.

Baik di Inggris dan AS, perusahaan kereta api membantu memperkenalkan konsep waktu standar nasional yang berubah dengan garis bujur.

Hal itu tak bisa lepas dari kebutuhan agar kereta api tetap berjalan tepat waktu dan memiliki jadwal yang dapat dirujuk semua orang secara akurat.

Alasan di balik ini merupakan salah satu katalis utama di balik pengenalan zona waktu di seluruh dunia.

Lalu, pada 13 Oktober 1884, Ahli geografi dan astronomi menetapkan Royal Observatorium di Greenwich sebagai Prime Meridian (Garis Bujur Utama) dan menjadi standar waktu dunia.

Penerapan GMT didasari oleh perjalanan matahari ketika melewari garis meridian nol derajat di Royal Observatorium di Greenwich.

Setelah itu, banyak sekali negara-negara di seluruh dunia mengadopsi standardisasi waktu dari GMT.

GMT menjadi UTC

Dilansir dari Antara, pada 1972 diperkenalkanlah istilah Universal Time Coordinate (UTC) untuk menggantikan GMT.

UTC didasarkan pada sekitar 400 jam atom yang ditempatkan di beberapa laboratorium di seluruh dunia dan setelah itu dikoreksi oleh detik kabisat yang akan menyesuaikan diri dengan kecepatan rotasi bumi yang berubah-ubah.

Melansir Kompas.com, sekarang rujukan waktu internasional digantikan dengan UTC yang menggunakan jam atom sebagai patokan keseragaman detik secara internasional.

Pergantian dari jam matahari ke jam atom menjadi tanda bahwa GMT bukan lagi rujukan waktu internasional.

Meski GMT tidak lagi digunakan sebagai rujukan waktu internasional, GMT masih tetap digunakan untuk mewakili waktu sipil di Inggris.

Berdasarkan format UTC, wilayah Indonesia terbagi dalam tiga zona waktu, yaitu UTC +7 (Waktu Indonesia Bagian Barat), UTC +8 (Waktu Indonesia Bagian Tengah), dan UTC +9 (Waktu Indonesia Bagian Timur).

UTC +7 memiliki arti bahwa wilayah Indonesia bagian barat memiliki selisih waktu tujuh jam lebih cepat dari UTC. Misalnya, pukul 00.00 UTC setara dengan pukul 07.00 WIB.

Usulan penghapusan zona waktu

Kebijakan untuk menerapkan zonasi waktu di setiap negara sangat bergantung terhadap aturan dari pemerintah negara itu sendiri.

Sebagai contoh di China, meski wilayahnya luas dan secara geografis terdiri atas lima zona waktu, negara tersebut hanya punya satu zona waktu sejak 1949.

Bandingkan dengan Indonesia yang memiliki tiga zona waktu yakni WIB, Wita, dan WIT.

Pada 2010, Rusia menghapus dua zona waktunya, menurunkan jumlahnya dari 11 menjadi sembilan zona waktu sebagaimana dilansir dari Smithsonian.

Di sisi lain, ada dua ilmuwan yang sangat vokal dalam mengusulkan penghapusan zona waktu. Dua ilmuwan itu adalah seorang ekonom bernama Steve Hanke dan astronom bernama Dick Henry.

Mereka berpendapat, dari sudut pandang fisika, waktu itu selalu sama di mana pun di dunia. Keduanya mengatakan, semua negara harus mengadopsi GMT, yang juga dikenal sebagai Waktu Universal.

Itu akan membuatnya menjadi waktu yang sama di mana pun, terlepas dari posisi matahari di langit. Misalkan jika di London pukul 23.00, maka jam di Jakarta juga menunjukkan pukul 23.00 namun keadaannya masih diterangi sinar matahari.

Henry dan Hanke menekankan banyak manfaat dari mengadopsi kalender dan Waktu Universal mereka.

Namun terlepas dari pemikiran kedua ilmuwan tersebut, ada beberapa pihak yang mengkritik bahwa keduanya kurang memikirkan beberapa kekurangannya.

Misalnya jam kerja kantor yang baru, setidaknya di Brooklyn, akan dimulai pada pukul 14.00 dan berakhir pada 22.00 karena harus sama dengan GMT.

https://internasional.kompas.com/read/2021/03/04/192042570/sejarah-penetapan-zona-waktu-di-dunia-hingga-usulan-penghapusannya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke