Salin Artikel

Presiden Iran Minta Militer Minta Maaf soal Pesawat Ukraina yang Jatuh Ditembak Rudal

Pesawat Ukraine International Airlines itu jatuh tak lama setelah lepas landas di Bandara Imam Khomeini, Teheran, pada 8 Januari 2020.

Insiden yang menewaskan 176 orang itu terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang dua pangkalan AS dan sekutunya di Irak.

Serangan itu merupakan balasan setelah Pentagon membunuh jenderal top mereka, Qasem Soleimani, atas "arahan" Presiden Donald Trump.

Selama tiga hari, Teheran membantah pernyataan Kanada dan AS bahwa pesawat Ukraina itu jatuh karena ditembak rudal mereka.

Baru pada Sabtu (11/1/2020), mereka akhirnya mengakui tidak sengaja menjatuhkan pesawat jenis Boeing 737 itu.

Pengakuan itu kemudian berbuntut aksi protes, di mana demonstran mengecam "kebohongan" yang dilakukan oleh pemerintah.

Tepat satu pekan setelah tragedi, Rouhani dalam pidatonya di televisi meminta kepada publik untuk mengedepankan "persatuan nasional".

"JIka terdapat penundaan dari militer untuk merilis penjelasan soal kecelakaan itu, biarkan mereka minta maaf," tegasnya.

Dilansir AFP Rabu (15/1/2020), presiden 71 tahun itu meminta adanya penjelasan lengkap mengenai tragedi tersebut.

Dalam pidatonya, Rouhani menyalahkan AS dan sekutunya karena sudah menciptakan "ketidakamanan" di kawasan Timur Tengah.

Menurut Rouhani, "kesalahan" mereka adalah membunuh Soleimani, intervensi di Irak, Yaman, Libya, serta menarik diri dari perjanjian nuklir 2015.

"Keamanan di kawasan yang sensitif dan penting ini bisa mengorbankan seluruh dunia," ujar Rouhani seraya memberikan ancaman.

Dia mengatakan, saat ini keamanan pasukan AS terancam. "Besok, bisa jadi nasib bakal menimpa tentara Eropa," ancamnya.

Dia pun menyerukan kepada Negeri "Uncle Sam" dan sekutunya di dunia Barat untuk segera meninggalkan kawasan Timur Tengah.

https://internasional.kompas.com/read/2020/01/15/20111531/presiden-iran-minta-militer-minta-maaf-soal-pesawat-ukraina-yang-jatuh

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke