Menteri Transportasi Mahinda Amaraweera memberikan tenggat waktu bagi para operator untuk mematuhinya hingga 15 Januari.
Jika tidak, ujar juru bicara Dharma Wanninayake, Amaraweera bakal membawanya ke level pengadilan, dikutip AFP Selasa (2/1/2019).
Dilaporkan terdapat sekitar 20.000 bus swasta yang melintasi jalanan Sri Lanka, yang dikenal sering memutar musik.
Kebanyakan bus tersebut memutar lagu-lagu baik Hindi, Sinhala, hingga Tamil dengan suara keras, maupun film-film berkualitas rendah.
Komisi Transportasi Nasional (NTC) bahkan menawarkan 1.000 lagu Sinhala, Tamil, hingga Hindi secara gratis selama perjalanan.
Amaraweera menjelaskan, para penumpang sudah lama mengeluhkan kebisingan itu, yang bahkan bisa dialami dalam perjalanan jauh.
Kebanyakan pengguna media sosial kemudian menyerukan kepada pemerintah guna melarang pemutaran musik keras-keras.
https://internasional.kompas.com/read/2020/01/02/20545661/penumpang-mengeluh-bus-sri-lanka-diminta-kecilkan-suara-musik