Salin Artikel

Hari Ini, 16 Warga Tewas akibat Topan Phanfone di Filipina

Dilansir AFP, topan ini bergerak dengan kecepatan mencapai 200 km per jam, di mana rumah maupun tiang listrik yang dilintasinya mengalami kerusakan parah.

Berdasarkan laporan dari Lembaga Bencana Filipina, 16 korban yang tewas akibat amukan Topan Phanfone ditemukan di desa-desa dan kota di Visayas.

Tak hanya itu. Topan tersebut dikabarkan juga menyerang tempat wisata seperti Boracay, Coron, yang menjadi destinasi favorit turis mancanegara.

Akibat adanya topan ini, akses telepon seluler dan internet di Boracay terputus di mana hal tersebut menyulitkan petugas untuk mengabarkan kerusakan terkini.

"Tetap saja, jalur komunikasi melemah. Listrik masih lemah," ujar Kepala Polisi Kota Malay di Provinsi Alkan, Jonathan Pablito kepada AFP.

Pablito mengungkapkan, layanan kapal feri yang menghubungkan Boracay dan Aklan masih belum beroperasi meski topan telah berlalu.

"Kami tidak punya kabar dari penjaga pantai jika kapal diizinkan berlayar. Sejak 24 Desember, semua yang pergi ke pulau dan datang tidak dapat menyeberang," ujar Pablito.

Sementara, untuk melakukan evakuasi korban, Lembaga Bencana Filipina berupaya menebang pohon yang tumbang dan membersihkan jalan yang terhalang.

Selain itu, dikabarkan juga bahwa Bandara di Kota Kalibo di Aklan juga mengalami kerusakan yang parah, di mana turis terjebak dan ada yang frustasi karena penerbangan dibatalkan.

"Saya mencoba menelepon teman saya di Boracay hari ini dan tidak dapat terhubung. Mungkin ada sesuatu yang tidak bekerja semestinya," ujar salah satu turis, Dahae Gong.

Kenangan tahun 2013

Meski kecepatan topan Phanfone mulai melemah, namun diindikasi dapat menimbulkan kerusakan sama seperti topan Haiyan yang telah menewaskan lebih dari 7.300 orang di 2013.

"Phanfone seperti Haiyan hanya tidak terlalu merusak, tetapi memiliki karakteristik yang sama," ujar petugas informasi di biro bencana wilayah Visayas Barat, Cindy Ferrer.

Sebuah video dari pemerintah setempat menunjukkan kapal nelayan dalam keadaan terbalik, dan pondok-pondok hancur akibat topan di Kota San Jose di Occidental Mindoro.

Akibatnya, puluhan ribu warga yang telah lama bermukim di situ harus mengungsi serta merelakan perayaan Natal pada Rabu (25/12/2019).

Banyak warga yang tidak dapat kembali ke keluarganya dikarenakan pengaruh dari topan yang merusak layanan telepon dan internet.

Diketahui, Filipina merupakan daratan besar pertama yang mengadapi sabuk topan Pasifik, dan dilanda rata-rata sekitar 20 badai besar dalam setahun.

Dari badai-badai tersebut, mayoritas berkategori mematikan, dan membuat kekacauan seperti menghancurkan panen, rumah, dan infrastruktur lainnya.

https://internasional.kompas.com/read/2019/12/26/22164851/hari-ini-16-warga-tewas-akibat-topan-phanfone-di-filipina

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke