Salin Artikel

Ini 7 Hal Bukti Kerajaan Arab Saudi yang Mulai Terbuka

Namun belakangan, pemerintah Riyadh seolah ingin menunjukkan kepada dunia bahwa negara konservatif seperti Arab Saudi juga bisa berubah, salah satunya dengan mencabut sejumlah larangan dan mulai menunjukkan keterbukaan dengan perubahan.

Berbagai perubahan telah mulai dilakukan di Kerajaan Saudi, yang dibawa oleh Putra Mahkota Muhammed bin Salman melalui program Visi 2030.

Berikut ini sejumlah perubahan yang sudah mulai diberlakukan di Arab Saudi di bidang kesetaraan gender, hiburan, juga pariwisata:

1. Bioskop Kembali Dibuka setelah 35 Tahun

Arab Saudi kembali memiliki bioskop untuk pertama kalinya sejak lebih dari 35 tahun lalu mulai 18 April 2018 tahun lalu.

Kerajaan Saudi pernah memiliki sejumlah bioskop, namun para ulama telah memaksa pemerintah untuk menutup operasional tempat hiburan tersebut.

Kini, demi dapat kembali melayani populasi lebih dari 32 juta penduduk, yang mayoritas berusia di bawah 30 tahun, Kerajaan Saudi akan membuka hingga 350 bioskop dengan lebih dari 2.500 layar pada 2030.

2. Izinkan Kaum Wanita untuk Menyetir

Pemerintah Arab Saudi mencabut larangan menyetir bagi kaum perempuan untuk pertama kalinya pada 24 Juni 2018.

Desakan untuk mencabut larangan wanita mengemudi bahkan telah dimulai sejak September 2017.

Kebijakan bersejarah itu disambut positif oleh masyarakat Saudi, dengan lebih dari 120.000 wanita telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan SIM.

3. Wanita Saudi Boleh Menonton Sepak Bola di Stadion

Pemerintah Arab Saudi mengizinkan kaum hawa untuk menyaksikan secara langsung pertandingan sepak bola di stadion pada 12 Januari 2018.

Pemberian izin menonton laga sepak bola di stadion bagi perempuan itu sebagai salah satu reformasi ambisius Pangeran Mohammed bin Salman yang ingin memberi kelonggaran dalam aturan ketat pemisahan gender.

Reformasi itu telah membuka stadion King Fahd di Riyadh, stadion Raja Abdullah Sport City di Jeddah, dan stadion Pangeran Mohammed Bin Fahd di Dammam untuk seluruh perempuan dan keluarga.

4. Wanita Saudi Bisa Bepergian ke Luar Negeri Tanpa Wali

Salah satu aturan yang paling banyak menuai kecaman dari kaum perempuan Arab Saudi adalah larangan bepergian ke luar negeri seorang diri dan harus dengan izin dari wali laki-laki.

Namun sejak 20 Agustus 2019 lalu, setiap perempuan Arab Saudi yang telah dewasa (di atas 21 tahun), diberi kebebasan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin wali laki-laki mereka.

Reformasi yang diumumkan awal bulan ini itu melemahkan sistem perwalian terbatas yang telah lama menjadi simbol penindasan terhadap perempuan Saudi.

Departemen paspor kini menerima aplikasi dari perempuan dewasa untuk menerbitkan atau memperbarui paspor dan untuk bepergian ke luar kerajaan tanpa izin wali.

5. Tawarkan Visa Turis

Pemerintah Arab Saudi, pada 27 September 2019 telah resmi membuka sektor pariwisata dan menawarkan visa turis untuk pertama kalinya.

Langkah tersebut akan semakin membuka negara kerajaan Islam ultra-konservatif itu bagi wisatawan sebagai bagian dari menghidupkan perekonomian di sektor pariwisata.

Pariwisata juga menjadi salah satu upaya pemerintah Arab Saudi untuk mendiversifikasikan ekonominya menjauh dari minyak bumi.

Dengan dibukanya pintu pariwisata di Arab Saudi, warga negara dari 49 negara akan berhak mendapatkan visa online maupun visa on arrival, termasuk warga Amerika Serikat, Australia, dan sejumlah negara Eropa.

Sebelumnya, Arab Saudi hanya memberikan visa bagi jemaan haji dan umroh, serta bagi para pekerja asing.

6. Perempuan Turis Asing Tak Wajib Kenakan Abaya

Sebagai konsekuensi dari dibukanya sektor pariwisata di Arab Saudi, maka pemerintah setempat sedikit demi sedikit membuat penyesuaian bagi para calon wisatawan asing yang akan berkunjung.

Salah satu yang telah diberlakukan yakni dengan melonggarkan aturan berpakaian bagi wisatawan asing, terutama perempuan asing yang tidak lagi diwajibkan mengenakan abaya setiap keluar ke tempat umum.

Abaya merupakan pakaian khas Timur Tengah bentuk dengan potongan lebar dan menutup hampir seluruh anggota tubuh pemakainya, kecuali telapak tangan dan wajah.

Dengan dilonggarkanya aturan berpakaian bagi turis Arab Saudi ini, perempuan turis asing dibebaskan dalam berpakaian selama masih dalam batas kesopanan.

7. Pasangan Asing Tak Menikah Boleh Menginap Satu Kamar

Setelah mengumumkan visa turis dan tidak wajib mengenakan abaya, pemerintah Arab Saudi kembali membuat kelonggaran bagi para wisatawan asing yang berkunjung ke Saudi.

Kelonggaran tersebut yakni dalam hal penginapan, di mana pasangan turis asing yang tanpa ikatan pernikahan, akan tetap diizinkan untuk menginap dalam satu kamar hotel.

Sedangkan untuk kaum perempuan Saudi, juga diizinkan menginap di hotel tanpa didampingi pasangan maupun wali, selama bisa menunjukkan identitas resmi.

https://internasional.kompas.com/read/2019/10/07/16062221/ini-7-hal-bukti-kerajaan-arab-saudi-yang-mulai-terbuka

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke