Salin Artikel

Iran Jamin Izinkan Wanita ke Stadion untuk Tonton Laga Kualifikasi Piala Dunia di Teheran

Kepastian jaminan dari otoritas Iran itu disampaikan Presiden FIFA Gianni Infantino, pada Minggu (22/9/2019), setelah pihaknya mendesak pemerintah negara itu.

"Kami telah diyakinkan bahwa pada pertandingan internasional Iran berikutnya, wanita akan diizinkan memasuki stadion sepak bola," kata Infantino dalam konferensi FIFA tentang sepak bola wanita di Milan.

FIFA telah mendesak kepada Teheran untuk mengakhiri peraturan yang melarangan kaum wanita memasuki stadion untuk menyaksikan pertandingan sepak bola secara langsung.

Desakan tersebut lantaran larangan itu dianggap FIFA telah melanggar undang-undang sepak bola internasional yang melarang diskriminasi.

"Kami perlu para penggemar wanita untuk hadir (di pertandingan), kami harus mendorongnya dengan hormat namun juga dengan cara yang kuat dan keras bahwa hal ini tidak bisa ditunda lagi."

"Ini adalah sesuatu yang sangat penting, sudah 40 tahun ini tidak terjadi, dengan beberapa pengecualian, tetapi penting untuk pindah ke tingkat berikutnya dan ke tahap berikutnya," kata Infantino, dikutip The New Arab.

Iran telah melarang penonton wanita dari menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion sejak 1981, dengan alasan pendapat ulama yang menilai kaum wanita harus dilindungi dari atmosfer maskulin dan pandangan pria yang berpakaian semi-terbuka.

Namun sebuah insiden terjadi, dengan seorang perempuan Iran dilaporkan tewas setelah melakukan aksi bakar diri usai ditangkap karena menonton pertandingan sepak bola.

Identitas perempuan berusia 30 tahun itu tidak diungkapkan pihak berwenang kepada publik. Namun media setempat mengidentifikasinya sebagai Sahar Khodayari.

Sahar ditangkap pada bulan Maret lalu setelah kedapatan mencoba memasuki stadion untuk menyaksikan pertandingan sepak bola.

Perempuan itu, yang dijuluki sebagai "Gadis Biru" karena warna tim favoritnya, Esteghal FC, nekat melakukan aksi bakar diri di luar gedung pengadilan pada pekan lalu, setelah dimungkinkan bakal dijatuhi hukuman penjara selama enam bulan.

Namun situs peradilan Mizan Online, mengatakan Selasa (10/9/2019), bahwa tidak ada hukuman yang dijatuhkan karena tidak ada persidangan dan hakim saat itu sedang berlibur, menurut AFP.

Kematian Sahar memicu kemarahan online, yang kemudian menyerukan kepada badan sepak bola dunia, FIFA, untuk melarang Iran dari kompetisi internasional.

Menurut laporan kantor berita Shafaghna, Sahar tewas pada Senin (9/9/2019), setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

Iran akan menggelar pertandingan kualifikasi Piala Dunia pada 10 Oktober mendatang melawan Kamboja. Laga itu akan menjadi pertandingan kandang pertama tim sepak bola Iran untuk kompetisi 2022.

https://internasional.kompas.com/read/2019/09/23/16315131/iran-jamin-izinkan-wanita-ke-stadion-untuk-tonton-laga-kualifikasi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke