Salin Artikel

Pernah Dijuluki "Ayah Termuda" di Inggris, Pria Ini Ditangkap Polisi

Alfie Patten, sempat menjadi pemberitaan utama media massa pada 2009 silam, setelah kekasihnya yang saat itu baru berumur 15 tahun, hamil dan melahirkan ketika Alfie masih berumur 13 tahun.

Namun hasil tes DNA beberapa bulan setelahnya menunjukkan bahwa Alfie bukanlah ayah kandung bayi yang dilahirkan sang pacar.

Sepuluh tahun berselang, Alfie, diberitakan Mirror, pada Kamis (29/8/2019), harus berurusan dengan pengadilan dan terancam hukuman penjara, karena kedapatan melakukan pengrusakan saat dalam kondisi mabuk.

Kasus yang menimpa Alfie disidangkan di pengadilan kota Lewes, East Sussex, Inggris, Rabu (28/8/2019).

Jaksa penuntut, Hanna Hurley, mengatakan di persidangan bahwa Alfie berlari mondar-mandir di jalanan, berdebat dan meneriaki pengendara, juga orang lain.

Saksi mata mengaku melihat Alfie berjalan terhuyung-huyung sebelum akhirnya diamankan pihak kepolisian.

"Dia mabuk, memaki, dan menjadi agresif. Dia berlarian di jalanan dan meneriaki kendaraan dan memakinya," ucap Hurley.

Berdasarkan laporan yang masuk ke pengadilan, Alfie merupakan seorang pengangguran dan pencandu alkohol yang masih tinggal serumah dengan ibunya.

Dia juga pernah berurusan dengan hukum, setelah kedapatan mengutil, mencuri, serta memiliki senjata imitasi.

Dia dijatuhi hukuman penjara yang ditangguhkan selama 24 bulan dalam persidangan pada 14 Juni lalu.

Pengacara Alfie, Nutan Fatania, membela kliennya dengan mengatakan bahwa dia sedang berusaha mengatasi masalah kecanduan alkoholnya dan mencari bantuan medis dan psikologis untuk mengurangi kebiasaan mabuknya.

"Pria muda ini menyadari kekhawatiran yang ditimbulkan di sini. Dia berusaha untuk dapat hidup normal dan damai daripada terus berperilaku merusak yang berbahaya bagi kesehatannya," ujarnya di persidangan.

Sementara Hakim Janet Waddictor mengatakan, Alfie seharusnya langsung dijatuhi hukuman kurungan karena telah melanggar penangguhan penjara.

Namun setelah mendengar pendapat dokter pribadi terdakwa, hakim menilai penjara bukan tempat yang tepat baginya.

"Anda minum alkohol dalam jumlah tinggi dan itu berbahaya. Itu pasti menyebabkan kerusakan pada tubuh dan hati Anda," ucap hakim Waddictor, yang menambahkan terdakwa lebih beruntung karena pihak keluarga masih bersedia memberi dukungan untuknya.

"Tidak banyak orang di posisi Anda yang masih mendapat dukungan keluarga. Biasanya, keluarga tak mau ikut campur dengan perkara semacam ini," tambah Waddictor.

Hakim pun kembali menjatuhkan hukuman yang ditangguhkan secara terpisah selama satu bulan dan satu minggu atas tindakan kriminal pengrusakan.

Hakim juga memperpanjang perintah rehabilitasi yang telah ada sebelumnya.

"Anda akan menjalani hidup yang sulit ke depan, tetapi Anda tidak bisa terus-terusan melanggar saat mabuk," kata hakim.

https://internasional.kompas.com/read/2019/08/29/13484501/pernah-dijuluki-ayah-termuda-di-inggris-pria-ini-ditangkap-polisi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke