Salin Artikel

Menterinya Disanksi AS, Presiden Iran: Mereka Takut dengan Menlu Kami

Rouhani mengatakan, alasan Washington menjatuhkan sanksi kepada Zarif adalah karena takut terhadap diplomat top Iran itu.

"Mereka (AS) takut dengan wawancara menteri luar negeri kami," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi, yang merujuk pada sesi wawancara yang baru-baru ini dilakukan Zarif dengan media asing di New York.

"Sangat jelas bahwa landasan Gedung Putih telah diguncang oleh kata-kata dan logika dari individu yang berwawasan, berbakti, dan juga cerdas," tambahnya.

"Mereka (AS) kini melakukan hal-hal yang kekanak-kanakan. Mungkin tidak ada cara yang lebih baik untuk menggambarkan (sanksi) itu kecuali kekanak-kanakan," kata Rouhani dalam kunjungannya ke kota Tabriz di barat laut.

"Musuh kami telah menjadi sangat tidak berdaya sehingga kehilangan kemampuan untuk bertindak dan berpikir dengan bijak," lanjutnya.

AS melalui Kementerian Keuangan mengumumkan menjatuhkan sanksi kepada menteri luar negeri Iran dengan membekukan aset Zarif, baik yang berada di AS maupun yang dikelola badan AS, serta membatasi pergerakannya jika bepergian ke luar negeri.

Dalam rilis resmi, Menteri Keuangan Steven Mnuchin menyebut Zarif telah secara ceroboh menyebarkan propaganda sekaligus menjadi juru bicara rezim Iran.

"Zarif mengimplementasikan agenda yang sembrono dari pemimpin tertinggi Iran (Ayatollah Ali Khamenei) dan merupakan juru bicara utama rezim di seluruh dunia," kata Mnuchin.

"AS mengirim pesan yang jelas kepada rezim Iran bahwa perilakunya baru-baru ini sangat tidak bisa diterima," tambahnya.

Sanksi yang dijatuhkan AS kepada Zarif sama dengan yang dijatuhkan Washington kepada pemimpin tertinggi Iran, sebagai bagian kebijakan pemerintahan Donald Trump terhadap isu nuklir Teheran.

Zarif merupakan tokoh sentral dalam negosiasi industri nuklir Iran dengan negara besar Barat dengan Teheran menyebut menlu 59 tahun itu membawa kesan yang damai.

Zarif kemudian menanggapi melalui twitnya di Twitter dan menyebut sanksi terhadap dirinya merupakan upaya AS untuk menyingkirkan Iran dari panggung internasional.

"Alasan AS yang menyebut saya sebagai 'juru bicara utama Iran di seluruh dunia' adalah kenyataan yang begitu menyakitkan," terang dia.

Namun Zarif bersikukuh bahwa sanksi AS tidak akan berimbas kepadanya karena baik dirinya maupun keluarganya tidak mempunyai properti atau kepentingan di luar Iran.

"Terima kasih sudah mempertimbangkan saya sebagai ancaman utama bagi agenda kalian," sindir Zarif.

Selain kepada pemimpin tertinggi Iran, sanksi keuangan juga dijatuhkan AS kepada delapan komandan utama dari pasukan militer elit, Garda Revolusi Iran, yang membidik aset senilai total miliaran dollar AS.

Sebelumnya, pada Juni lalu, Departemen Keuangan AS mengatakan akan memasukkan sejumlah nama petinggi Iran ke dalam daftar hitam, salah satunya adalah Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif.

https://internasional.kompas.com/read/2019/08/01/16145051/menterinya-disanksi-as-presiden-iran-mereka-takut-dengan-menlu-kami

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke