Salin Artikel

Abu Kremasi dalam Meriam hingga Kuburan Dirusak, 5 Kisah Kontroversi Kematian Tokoh Dunia

Dilansir dari Britannica, da yang mendapatkan perlakuan yang tak semestinya dan sejumlah kisah lainnya.

1. Dmitry Ivanovic

Dmitry Ivanovic merupakan putra bungsu dari Ivan The Terrible, seorang Kaisar Rusia. Pada 1591, Dmitry yang masih berusia 8 tahun, meninggal dunia. Kematiannya misterius dan tiba-tiba.

Setelah Dmitry meninggal dunia, banyak orang yang berpura-pura menjadi dia. Mereka mengaku dan mengklaim tahta atas kekuasaan sang Kaisar. Kebanyakan dari mereka dikenal dengan Dmitry palsu.

Pertama adalah Grigory (Yury) Bogdanovich Otrepyev. Dengan berbagai manuver cerita termasuk mendapat bantuan bangsawan Polandia, dia menuntut tahta pada 1605.

Tak lama setelah itu, ia kehilangan dukungan dan terbunuh. Menurut beberapa sumber, tubuhnya dikremasi, dan abunya dilaporkan ditempatkan di meriam dan ditembakkan ke arah Polandia.

2. F.W Murnau

Murnau merupakan tokoh sekaligus sutradara film "Nosferatu: A Symphony of Horror". Film tersebut menjadi pelopor vampir ditampilkan dalam sebuah film.

Pada 1931, dia meninggal karena kecelakaan mobil. Murnau dimakamkan di Pemakaman Stahnsdorf, Berlin. Tak lama setelah itu, makamnya rusak tanpa ada yang tahu penyebabnya.

Beberapa spekulasi muncul. Pada 2015, tengkoraknya hilang. Sisa-sisa dim pemakamannya membuat beberapa orang menganggap ini merupakan ulah dari vampir yang bergentayangan.

3. Gram Parsons

Gram Parsons merupakan musisi asal Amerika Serikat pada era 1960-an. Suatu ketika, dia pernah mengatakan kepada manajernya, Phil Kaufman, agar dikremasi di Taman Nasional Joshua Tree, AS, jika meninggal dunia.

Pada 1973, Parsons mengalami overdosis menyebabkannya meninggal.

Kaufman yang sebelumnya pernah mendapatkan permintan Parsons segera melaksanakannya.

Dia bersama Michael Martin melaju ke Bandara Internasional Los Angeles dengan sebuah mobil jenazah.

Parsons meyakinkan para otoritas setempat dan mengangkut mayat itu ke pesawat pribadi di bandara lain.

Mayar Parsons lalu dibawa oleh kedua orang tersebut dan membawanya ke taman. Tak lama setelah itu peti berisi mayat kemudian dibakar. Namun, petugas hukum tiba lebih cepat dan menyelamatkan mayat tersebut.

Parsons kemudian dimakamkan di New Orleans, Kaufman dan Martins didenda.

4. Evita Peron

Lahir dari keluarga terbilang biasa, Evita menikah dengan Juan Peron dan membantunya memenangkan Pemilihan Presiden Argentina pada 1946.

Ia memiliki pengaruh luar biasa dalam sistem perpolitikan Argentina. Selain itu, dia memiliki banyak kelompok yang mendukungnya.

Pada 1952, dia meninggal dunia dalam usia 32 tahun.

Kisahnya tak berakhir di sana. Suaminya memerintahkan penjaga untuk "mengabadikan" kecantikan Evita.

Proses pembalseman memakan waktu sekitar tiga tahun. Selama waktu itu, Juan sering memamerkannya untuk menggalang dukungan dari para pengikutnya.

Setelah Juan Peron digulingkan pada 1955, para perwira militer mencuri jenazahnya dan dipindahkan ke berbagai tempat.

Ada informasi yang muncul kalau jenazah itu disimpan dalam sebuah van (mobil) yang diparkir di jalan.

Untuk meredam suasana, pihak militer akhirnya menerbangkan jenazahnya ke Italia dan dimakamkan di Milan dengan nama Maria Maggi de Magistris.

Pada 1971, jenazah Evita Peron dikembalikan kepada suaminya, yang saat itu tinggal di pengasingan di Madrid.

Juan menyimpannya di peti mati terbuka yang ditempatkan di ruang makan. Berkembang rumor bahwa Evita dipercaya sebagai pembawa keberuntungan. Pada 1973, Juan kembali terpilih sebagai Presiden Argentina.

5. Charlie Chaplin

Charlie Chaplin merupakan aktor terkenal di Hollywood, Amerika Serikat. Pria yang lahir di Walworth, Inggris, mampu menciptakan karakter khasnya dalam industri film.

Pada 1977, kesehatan aktor ini menurun. Dia harus mendapatkan perawatan medis.

Tak lama setelah itu, Charlie Chaplin meninggal karena stroke. Ia meninggal berusia 88 tahun dan dimakamkan di pemakaman Corsier-sur-Vevey, AS.

Ucapan bela sungkawa mengalir mengikuti aktor kenamaan Hollywood ini. Pada 1 Maret 1978, peti Chaplin dibongkar dan dicuri mayatnya.

Pencuri meminta dana 600.000 dollar AS untuk tebusan mayat ini kepada istri Chaplin. Namun istrinya menolak tawaran dari penjahat tersebut.

Polisi melakukan operasi besar-besaran untuk mengungkap para pencuri. Berbagai upaya dilakukan hingga akhirnya dua orang pencuri bernama Roman Wardas dan Gantcho Ganev tertangkap.

https://internasional.kompas.com/read/2019/06/14/17181551/abu-kremasi-dalam-meriam-hingga-kuburan-dirusak-5-kisah-kontroversi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke