Kapal Perang AS dan Rusia Saling Tuduh dalam Insiden di Laut China Timur

Armada Pasifik Rusia menyatakan kapal penjelajah USS Chancellorsville tiba-tiba memotong jalur pelayaran kapal anti-kapal selam mereka, Admiral Vinogradov.

Dalam klaim Rusia, Chancellorsville datang dari depan dengan jarak sekitar 50 meter, dan memaksa Admiral Vinogradov melakukan manuver darurat untuk menghindari tabrakan.

Dilansir AFP Jumat (7/6/2019), Armada Pasifik menyatakan sudah mengirim nota protes kepada komandan USS Chancellorsville karena sudah melakukan "manuver berbahaya".

Namun dalam tanggapannya, Armada Ketujuh AS menyebut justru Admiral Vinogradov yang menaikkan kecepatan dan mendekati Chancellorsville hingga jarak 30 meter.

"Aksi mereka membahayakan kru maupun kapal kami. Kami mempertimbangkan aksi mereka selama interaksi itu tidak aman dan tak profesional," jelas AS.

Penjabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan berencana melakukan protes dan ingin mencari jawaban dari kedua belah pihak atas insiden yang terjadi.

"Bagi saya, keselamatan saat berakhirnya operasi adalah yang utama. Insiden itu tak akan menghalangi langkah kami dalam meneruskan operasi," tegasnya.

Pejabat Angkatan Laut AS mengungkapkan, terdapat helikopter yang berusaha mendarat di Chancellorsville. Sebuah proses yang membutuhkan kestabilan kapal.

Namun jelas pejabat anonim itu, helikopter tersebut akhirnya tidak jadi mendarat setelah Admiral Vinogradov mendekati kapal yang bermarkas di Yokosuka, Jepang, itu.

Sesuai hukum navigasi dunia, sebuah kapal yang berusaha menyalip kapal lain harus bertanggung jawab memastikan keselamatan kapal yang dilewatinya.

Armada Ketujuh AS kemudian merilis video insiden di mana awak Admiral Vinogradov tengah berjemur ketika kapal mereka mendekati USS Chancellorsville.

Foto yang diunggah AL AS di internet juga menunjukkan USS Chancellorsville berlayar lurus sementara Vinogradov berbelok dengan tujuan menyejajarkan diri.

Laut China Timur dan Selatan sudah berada dalam ketegangan setelah insiden antara kapal dari AS dengan China yang terlibat sengketa perairan dengan sejumlah negara tetangganya.