Istri Presiden Israel Meninggal Dunia di Usia 73 Tahun

Ibu negara Israel itu meninggal beberapa bulan usai menjalani transplantasi paru-paru. Demikian dilaporkan kantor kepresidenan Israel, dikutip AFP.

Nechama Rivlin sempat menjalani operasi transplantasi paru-paru pada Maret lalu, karena mengalami fribosis paru-paru sejak beberapa tahun terakhir.

Dalam pemerintahan Israel, jabatan presiden sebagian besar hanya bersifat seremonial dan kekuasaan eksekutif dijalankan perdana menteri. Namun demikian, kematian istri presiden ini tetap mengundang kesedihan dari seluruh jajaran politik Israel.

Nechama Rivlin secara teratur muncul mendampingi suaminya dalam kegiatan upacara maupun acara lainnya selama beberapa tahun terakhir, meskipun kondisi kesehatannya mengharuskan dia menggunakan tangki oksigen pertabel.

"Kami semua selalu berdoa untuk kesehatannya. Kami menyampaikan belasungkawa dari lubuk hati kami yang terdalam kepada presiden dan seluruh keluarganya," ujar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam sebuah pernyataan.

Ucapan belasungkawa juga disampaikan anggota parlemen senior dari Partai Buruh, Shelly Yechimovich, melalui akun Twitter miliknya.

Dalam akun medis sosial itu, Yechimovich menuliskan tentang Ibu negara yang digambarkannya sebagai sosok yang "pintar, ramah, penting, dan sangat sederhana".

"Nechama lebih dari sekadar istri tercinta bagi presiden," tulisnya Yechimovich.

Mendiang lahir 5 Juni 1945 di Sharon, Israel tengah dari pasangan imigran Ukraina. Dia mempelajari ilmu sains di Universitas Hebrew di Yerusalem, yang juga menjadi tempatnya bekerja sebagai seorang peneliti.

Nechama menikah dengan Reuven Rivlin pada 1971. Pasangan tersebut memiliki tiga anak serta telah mendapat tujuh cucu.