Salin Artikel

"Tank Terbang" hingga Sukhoi Canggih, Ini 5 Pesawat Tempur Uni Soviet Pencetak Rekor

Saat Perang Dunia II misalnya, Uni Soviet memang tak dikenal sebagai penghasil alat militer canggih, namun efektif. Sejumlah senjata dapat diproduksi Uni Soviet dalam jumlah banyak, cepat, dan biaya yang terbilang murah.

Hal ini membuat Uni Soviet dapat mengimbangi persenjataan canggih Nazi Jerman. Bahkan, militer Uni Soviet mampu memukul mundur tentara Nazi hingga kembali ke Berlin, Jerman.

Namun, setelah era Perang Dunia II berakhir, Uni Soviet mengembangkan persenjataan canggihnya. Tentu saja ini dilakukan agar dapat bersaing dengan Amerika Serikat sebagai negara adikuasa.

Salah satu andalan Uni Soviet saat itu adalah pengembangan pesawat tempur berteknologi mutakhir. Berikut lima di antaranya:

Pada Perang Dunia II, sekitar 36.000 pesawat diproduksi dan bertujuan untuk membantu peperangan. Fasilitas utama dari pesawat ini adalah pelat lapis bajanya.

Ketika itu lapis baja yang berat akan meningkatkan massa pesawat. Karena itu, desainer pesawat Sergei Ilyushin mengusulkan untuk menjadikan lapis besi sebagai elemen penahan beban badan pesawat. Pelat lapis baja memberikan perlindungan yang cukup dari tembakan darat

Pilot-pilot Soviet menjuluki Il-2 dengan sebutan "tank terbang”. Sementara, Jerman menyebutnya "bomber beton" dan "si maut hitam".

Ketika masa perang, pesawat ini adalah pesaing dari Ju-87 buatan Jerman, yang ternyata hanya menggunakan lapis baja tipis.

Jet tempur ini dirancang oleh Artem Mikoyan and Mikhail Gurevich (MiG) pada akhir 1940-an. MiG-15 adalah jet tempur paling banyak yang pernah diproduksi (lebih dari 16.000 unit) dan dijual ke 40 negara dunia.

Puncak dari dominasi pesawat ini adalah ketika Perang Korea. Saat itu MiG-15 berhasil mengalahkan banyak jet tempur Barat dan sekaligus membuktikan efisiensi teknologi Uni Soviet.

Pesawat ini tak hanya diproduksi dalam jumlah besar, tetapi juga cepat karena bisa terbang dengan kecepatan maksimal 1.076 kilometer per jam. Konon, hanya F-86 Sabre buatan Amerika yang mampu mengimbangi MiG-15.

Pesawat ini bisa dikendalikan satu hingga dua kru. MiG-15 berdimensi panjang 10,1 meter dan lebar sayap 10 meter.

MiG-15 yang terakhir dimiliki Angkatan Udara Albania dan mulai dinonaktifkan baru pada 2006.

Pesawat ini juga dikembangkan oleh Mikoyan-Gurevich. Sekitar 12.000 pesawat diproduksi dan dijual. Pada awal 1960-an, pesawat itu mencetak rekor dengan mencapai kecepatan 2.386 km/jam.

MiG-21 adalah pesawat Soviet pertama yang sebagian besar mengandalkan rudal sebagai kekuatan tembaknya. Karena masalah turunnya biaya produksi, harga pesawat ini menjadi lebih murah daripada pesawat pesaingnya, F-4 Phantom.

Pesawat ini memiliki panjang 14.7 meter dan rentang sayap 7.1 meter. Uniknya, pesawat ini didesain hanya untuk satu pilot.

MiG-21 adalah pesawat ringan yang mampu menambah ketinggian dengan cepat. Kemampuan ini membantu pesawat ini menghindari serangan rudal semasa perang.

Pesawat itu dijuluki "Balalaika" karena kemiripan bentuknya dengan alat musik tradisional Rusia. Hingga kini, MiG-21 masih beroperasi.

Namun, tentu saja rekor kecepatannya sudah dilampaui sejumlah pesawat tempur canggih terbaru, baik milik Uni Soviet atau Amerika Serikat.

Pesawat ini diproduksi oleh Mikoyan. Karena bentuknya, pesawat ini mampu melakukan manuver aerobatik dan bermanuver tajam.

Dalam Pameran Kedirgantaraan Farnborough pada 1988, pilot MiG-29 mampu memukau penonton dengan manuver "bel" yang belum pernah dilakukan sebelumnya dengan jet tempur mana pun.

Pesawat ini memiliki panjang 17,32 meter dan rentang sayap 11,36 meter. Untuk pengemudi, hanya bisa digunakan untuk satu pilot saja.

Ketia terbang di angkasa, pesawat ini mampu terbang dengan kecepatan 2.400 kilometer per jam dengan 2 mesin Klimov RD-33 afterburning turbofans.

Untuk persenjataan, pesawat ini menggunakan senapan mesin Gryazev-Shipunov GSh-30-1 autocanno, roket dan bom.

Su-27 mulai mencetak rekor selama tes penerbangannya. Pada 1986, pesawat mencapai ketinggian 3.000 meter dalam 25 detik. Kemudian pesawat mencapai ketinggian 12.000 meter dalam 58 detik. Sampai saat ini, rekor tersebut tak terpatahkan.

Untuk persenjataan, pesawat ini mempunyai meriam GSh-30-1 30 mm dengan 150 butir peluru, n peluru kendali anti-radiasi X-31, peluru kendali udara ke darat X-29L/T, serta bom KAB-150 dan UAB-500 serta bom KAB-500Kr, KAB-1500Kr, KAB-1500L/1500F/1500L-PR dan masih banyak lainnya.

Pada bagian sayap terpasang saluran udara berbentuk kotak dan Mempunyai sistem "airbrakes" yang dipasang di atas bodi pesawat, di belakang kokpit.

Pada 1989, pesawat ini melakukan manuver "kobra" di Pameran Kedirgantaraan Le Bourget, Perancis. Sejak itulah manuver tersebut disebut Kobra Pugachev. Secara total, Su-27 telah mencetak sekitar 30 rekor penerbangan.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/17/03230051/-tank-terbang-hingga-sukhoi-canggih-ini-5-pesawat-tempur-uni-soviet

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke