Salin Artikel

Muncul Tren Tantangan Mencium Sapi, Pemerintah Austria Beri Peringatan

Dilansir AFP, sebuah tantangan yang mengajak kepada pelakunya untuk mencium sapi dan mengunggah buktinya ke internet telah dikritik dan disebut sebagai "gangguan yang berbahaya".

Tantangan tersebut bermula dari sebuah aplikasi Swiss bernama Castl yang meluncurkan tantangan mencium sapi yang diberi tagar #KuhKussChallenge pada Rabu (15/5/2019).

Tantangan ini mengajak kepada para penggunanya di Swiss, maupun negara-negara berbahasa Jerman lainnya, untuk mencium sapi dan mengumpulkan uang untuk tujuan amal.

Namun Menteri Pertanian Austria Elisabeth Koestinger memperingatkan bahwa tantangan itu merupakan "gangguan yang berbahaya".

"Padang rumput bukanlah kebun binatang hewan peliharaan. Tindakan seperti itu dapat memiliki konsekuensi serius," ujar Koestinger, memperingatkan bahwa sapi bisa menjadi agresif saat melindungi anak-anaknya.

Menyeimbangkan sektor pariwisata dengan peternakan adalah topik sensitif di daerah pegunungan Austria, di mana keduanya menjadi pilar perekonomian daerah.

Februari lalu, pengadilan di wilayah Tyrol menjadi topik pembicaraan setelah memerintahkan seorang peternak untuk membayar 490.000 euro (sekitar Rp 7,9 miliar) sebagai kompensasi setelah kawanan sapinya menyebabkan seorang wanita tewas diinjak-injak pada 2014.

Peternak itu mengajukan banding yang didukung federasi petani Austria, yang telah mengancam bakal menutup peternakan mereka jika keputusan itu tetap dijalankan.

Pemerintah setempat telah berupaya mencegah insiden serupa dengan menerbitkan panduan bagi pejalan kaki maupun pendaki gunung dengan menyarankan mereka menghindari kawanan sapi.

"Tindakan seperti yang dilakukan dalam tantangan ini seperti tamparan bagi upaya kami yang mempromosikan hidup berdampingan di padang rumput. Saya sungguh tidak bisa memahaminya," kata Koestinger.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/16/23243631/muncul-tren-tantangan-mencium-sapi-pemerintah-austria-beri-peringatan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke