Inilah 5 Masjid Tertua di Dunia, Salah Satunya Terletak di China

Sejumlah masjid pun dibangun, termasuk masjid pertama yang dibanun di Arab Saudi, di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibn al-Khattab (634-644).

Berikut ini daftar masjid tertua di dunia, yang salah satunya terletak di China:

Masjid al-Haram

Masjid al-Haram atau Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, adalah masjid tertua di dunia, meski tanggal pendiriannya tidak diketahui.

Masjid ini mengelilingi Kabah dan tujuan utama bagi jemaah haji dan umroh. Struktur raksasanya dapat menampung hingga 820.000 orang.

Bangunan tersebut telah direnovasi, dibangun kembali, dan diperbaiki hingga menjadi struktur seperti sekarang ini.

Masjid ini dijelaskan dalam kitab suci Islam Al-Qur'an sebagai masjid pertama yang dibangun di atas kesalehan.

Masjid Quba kemudian dibangun kembali menggunakan gaya arsitektur Islam modern di abad ke-20, dan merupakan salah satu masjid terbesar di Arab Saudi.

Al-Masjid al-Nabawi dibangun pada 622 di Madinah, Arab Saudi. Struktur pertama masjid dibangun di dekat rumah Nabi Muhammad.

Masjid ini telah mengalami konstruksi selama berabad-abad di bawah dinasti penguasa yang berbeda. Pada masa Kekaisaran Ottoman pada 1818, masjid dibangun dengan kubah hijau.

Masjid ini dianggap sebagai bangunan paling suci kedua setelah Masjid al-Haram.

Masjid Al-Qiblatain di Madinah, Arab Saudi, dibangun pada 623. Masjid ini menempati tempat khusus dalam sejarah Islam karena menjadi tempat ketika Nabi Muhammad diperintahkan oleh Allah untuk mengarahkan kiblat.

Masjid itu dikenal sebagai masjid dua Kiblat, satu menghadap ke Yerusalem dan lainnya menghadap ke Mekah.

Dalam renovasi terbaru, kiblat yang menghadap ke Yerusalem telah dihapus.

Sebagai salah satu masjid tertua di dunia, Masjid Huaisheng telah berdiri di Guangta Lu, distrik Yuexiu, Guangzhou, sejak tahun 627.

Masjid ini didirikan sejak awal Dinasti Tang, ketika Nabi Muhammad mengirim utusan diplomatiknya ke China.

Bangunan masjid itu juga memiliki mercusuar setinggi 35 meter untuk digunakan sebagai suar bagi kapal kargo yang membawa rempah, perhiasan, dan gading.

Dari situlah, tempat ibadah tersebut mendapat julukan "Masjid Mercusuar" atau Guangta.