Salin Artikel

5 Kecelakaan Tragis dalam Misi Antariksa AS dan Uni Soviet...

Meski begitu, space race kerap menghasilkan kejutan. Setelah Uni Soviet meluncurkan Sputnik pada 1957, Amerika Serikat semakin bersemangat melakukan pembaharuan untuk mendominasi ruang angkasa.

Perlombaan ruang angkasa berikutnya dipenuhi dengan banyak keberhasilan, baik itu kosmonot yang berjalan di angkasa, maupun astronot yang berhasil mencapai bulan.

Di balik keberhasilan, juga ada kegagalan yang menyebabkan kematian. Berikut ini adalah lima kecelakaan tragis sepanjang misi antariksa Amerika Serikat dan Uni Soviet:

Kebakaran besar terjadi ketika modul komando Apollo selama simulasi di stasiun penerbangan Cape Canaveral, Florida. Ketiga awak tewas dalam insiden kali ini, yakni Virgil "Gus" Grissom, Edward White, dan Roger Chaffee karena sesak napas.

Percikan api langsung menyambar di dalam modul dan desain pintu yang tak mudah untuk dibuka membuat para astronot sulit menyelamatkan diri.

Misi ini sebenarnya sudah direncanakan akan diluncurkan pada 21 Februari 1967. NASA secara resmi menetapkannya sebagai Apollo 1.

Pada 16 Juli 1969, program Apollo 11 berhasil meluncur ke angkasa dan mendaratkan manusia pertama di bulan. Apollo 11 telah sampai di bulan pada 20 Juli 1969. Pejabat NASA mengumumkan bahwa pesawat mendarat di Mare Transquilitatis (Laut Teduh) pukul 18.22 GMT (01.22 WIB).

Keberhasilan inilah yang menjadikan NASA terus mengembangkan program Apollo, namun pada misi Apollo 11 hampir berakhir dengan bencana setelah meledak.

Hanya tiga bulan setelah kebakaran Apollo 1, Uni Soviet meluncurkan Soyuz 1 ke antariksa. Pesawat ini dikendarai oleh kosmonot Vladimir Komarov.

Soyuz 1 diluncurkan pada 23 April 1967 dari Kosmodrom Baikonur. Masalah mulai muncul setelah pesawat lepas landas, salah satu panel surya Soyuz 1 tak berfungsi mengakibatkan kekurangan daya untuk sistem pesawat ruang angkasa.

Sistem kontrol juga tak berfungsi dengan baik, sehingga pesawat tak mudah dikendalikan.

Peluncuran Soyuz 2 yang dijadwalkan segera diluncurkan akhirnya ditunda, dan Komarov diperintahkan untuk kembali ke bumi.

Setelah 24 jam dan 16 kali mengotbit bumi, Komarov dijadwalkan untuk memasuki kembali ke atmosfer. Kondisi pengereman pesawat yang rusak membuat Komarov tewas ketika pesawatnya jatuh ke tanah.

Namanya dikenal sebagai orang pertama yang meninggal dalam perlombaan antariksa. Sabagai penghormatan, Komarov dimaamkan melalui upacara kenegaraan di Moskwa dan abu jenazahnya di simpan pada dinding Kremlin. Namanya dikenal sebagai pahlawan Uni Soviet.

Terlepas dari bahaya dan kegagalan tersebut, baik Uni Soviet dan AS melanjutkan program eksplorasi ruang angkasa mereka.

3. Soyuz 11 (1971)

Ketika AS berhasil mendaratkan astronotnya ke bulan, Uni Soviet mempunyai rencana lain untuk meluncurkan stasiun luar angkasa pertama di dunia.

Pada April 1971, Salyut-1 akhirnya diluncurkan ke orbit bumi. Stasiun ini mempunyai fungsi untuk sebagai tempat tinggal kosmonot dan laboratorium ilmiah, serta platform pengintaian militer Uni Soviet.

Setelah mencapai orbit, kini giliran pesawat antariksa diluncurkan untuk mengunjunginya. Tiga kosmonot Soviet menggunakan Sayus 11 meluncur dari Kosmodrom Baikonur.

Kosmonot Georgi Dobrovolski, Vladislav Vokov, dan Viktor Patsayev meluncur menuju Salyut 1 pada 6 Juni 1971. Mereka berhasil mencapai stasiun dan bertahan selama 383 orbit dalam waktu hanya lebih dari tiga minggu.

Ini adalah kali pertama dalam sejarah, stasiun luar angkasa bisa disinggahi kosmonot. Namun karena masalah panel kontrol, pada 16 Juni 1971 para kru akhirnya meninggalkan stasiun.

Setelah persiapan matang, pada 29 Juni 1971 kru akhirnya pindah menuju Soyuz 11 dan dijadwalkan kembali ke bumi. Ada kendala teknis dalam pesawat ini dan kondisi kosmonot tak menggunakan peralatan yang lengkap. Akhirnya ketiga kosmonot tewas.

Pada tanggal 29 Juni 1971, para kru dipindahkan kembali ke Soyuz 11 dan mulai kembali ke Bumi. Namun, kecelakaan menimpa para kosmonot sehingga menyebabkan kematian.

Ketujuh orang tersebut, antara lain Francis "Dick" Scobee (komandan), Michael J Smith (pilot), Ronald McNair (astronot), Judith Resnik (astronot), Ellison Onizuka (astronot), Gregory Jarvis (payload specialist, perwakilan Hughes Space and Communications), dan Sharon Christa McAuliffe.

Peluncuran ini sebenarnya menandai program Teacher in Space. Salah seorang astonot bernama Sharon Christa McAuliffe telah dilatih agar nantinya bisa menginspirasi para pelajar akan program luar angkasa AS.

Program ini memungkinkan guru yang terpilih untuk menjadi payload specialist atau orang sipil yang dilatih, untuk mendampingi sejumlah astronot ke angkasa.

Penyelidikan menyebutkan bahwa roket dan Challenger gagal menembus atmosfer karena ada kerusakan pada segel "O-ring" pada salah satu (dari dua) roket yang berisi bahan bakar.

Oring itu tak bekerja maksimal karena cuaca dingin sewaktu peluncuran.

Gagalnya peluncuran Challenger ini juga menyebabkan Christa McAuliffe batal menjadi orang sipil pertama yang menjelajahi luar angkasa.

Akibat peristiwa ini, NASA tak lagi melakukan peluncuran pada dua tahun berikutnya.

Pada 16 Januari 2003, pesawat ulang alik Columbia terbang meluncur menuju antariksa. Pesawat ini membawa tujuh astronot. Setelah sekitar 16 hari berada di antariksa, pesawat ini harus kembali menuju bumi.

Pada 1 Februari 2002 pagi hari waktu Amerika Serikat, Columbia memasuki atmofer Bumi. Sekitar 10 menit kemudian, pada pukul 08.53, Columbia sudah berada 70 kilometer di atas pesisir California.

Muncul insiden yang berkaibat fatal terhadap pesawat. Lapisan pada sayap kiri yang sudah membuat angin dan panas masuk ke ruang dalam sehingga menimbulkan ledakan.

Akibatnya, Columbia hancur berkeping-keping di dekat kota Lubbock, Texas. Puing-puing dan potongan tubuh ketujuh astronot Columbia ditemukan di lebih dari 2.000 lokasi di wilayah timur Texas, Arkansas, dan Louisiana.

Bencana di Columbia menandai awal dari berakhirnya program pesawat ulang-alik AS.

https://internasional.kompas.com/read/2019/05/03/22001641/5-kecelakaan-tragis-dalam-misi-antariksa-as-dan-uni-soviet

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke