AS Kerahkan Sistem Pertahanan Anti-rudal THAAD ke Rumania

Penempatan terminal arena pertahanan tinggi milik AS tersebut dimaksudkan untuk mendukung Pertahanan Misil Balistik NATO selama sistem pertahanan misil darat Aegis (AAMDS) milik aliansi internasional itu memasuki masa pemeliharaan dan peningkatan selama musim panas.

Menurut NATO, masa pemeliharaan dan peningkatan sistem AAMDS tersebut diharapkan berjalan selama beberapa minggu. Demikian disampaikan NATO dalam rilis berita terpisah.

"Sistem THAAD itu akan ditempatkan di Fasilitas Pendukung Angkatan Laut Deveselu di Rumania selatan dan akan dikontrol oleh NATO," kata Komando Eropa AS dalam pernyataannya, dikutip United Press Internasional.

Sementara NATO mengatakan, sistem THAAD tersebut akan digunakan untuk menelaah ancaman di luar kawasan Eropa dan Atlantik.

Sistem pertahanan misil darat Aegis di Rumania telah menjadi bagian penting dari pendekatan adaptif bertahan Eropa, yang dirancang untuk melindungi sekutu NATO Eropa, termasuk pasukan AS yang dikerahkan di kawasan itu, terhadap ancaman yang terus meningkat yang ditimbulkan dari pertambahan rudal balistik di luar kawasan Eropa-Atlantik.

"Situs (Rumania) ini menyediakan kemampuan defensif untuk mencegah terjadinya konflik di masa depan, serta untuk membela diri sendiri dan sekutu NATO," kata Komando Eropa.

Sistem THAAD milik AS yang akan ditempatkan di Rumania itu didatangkan dari Brigade Artileri Pertahanan Udara ke-69 dari Pasukan ke-32 Komando Pertahanan Misil dan Angkatan Udara yang bermarkas di pangkalan Fort Hood, Texas.

THAAD merupakan sistem pertahanan misil balistik berbasis darat yang dapat dengan cepat dan mudah dipindahkan serta dapat dengan cepat melepaskan rudal untuk menghalau dan menghancurkan misil balistik di dalam maupun luar atmosfer.

Kemampuan sistem pertahanan ini untuk mencegat rudal musuh pada ketinggian dapat mengurangi dampak sebelum mendekati daratan.

Komando Eropa AS merupakan salah satu dari dua komando tempur darat AS yang dikerahkan ke garis depan yang wilayahnya mencakup Eropa, sebagian Asia dan Timur Tengah, serta Samudra Arktik dan Atlantik.

Komando ini terdiri dari lebih dari 60.000 personel militer dan sipil yang bertanggung jawab atas operasi dan hubungan pertahanan AS dengan NATO dan 51 negara anggotanya.