Salin Artikel

Cegah Pemalsuan, Jepang Terapkan Teknologi Canggih pada Uang Kertas Baru

Langkah tersebut diambil untuk mencegah terjadinya pemalsuan. Demikian laporan dari Nikkei Asian Review, Rabu (10/4/2019).

Uang kertas dengan nilai 10.000 yen dan 5.000 yen yang baru akan memiliki garis hologram vertikal dengan potret 3D, yang dapat memutar ketika dilihat dari sisi kanan atau kiri.

Uang kertas pecahan 1.000 yen juga menggunakan teknologi serupa hanya saja ukurannya lebih kecil.

Kementerian Keuangan Jepang menyebut, teknologi semacam itu baru digunakan pertama kalinya dalam sebuah uang kertas di dunia.

"Mengadopsi teknologi yang sulit disalin akan mencegah kejahatan," kata seorang pejabat kementerian.

Teknologi hologram sebelumnya hanya dipakai untuk memperlihatkan angka atau tanda berbeda berdasarkan sudut pandang tertentu.

Sementara itu penulisan angka Arab (Arabic numerals) akan tercantum lebih besar dari angka dalam bahasa Jepang sehingga memudahkan orang asing dan orang tua dalam membaca angka nominal uang kertas.

Nomor seri juga akan diperpanjang maksimal 10 digit untuk berjaga-jaga jika akan ada lebih banyak uang kertas yang beredar.

Japan Times mewartakan, pengumuman uang kertas baru itu menyusul masuknya Jepang pada era baru kekaisaran jelang turun takhtanya Kaisar Akihito pada 30 April mendatang

Dia akan digantikan oleh Putra Mahkota Naruhito dengan era yang disebut Reiwa.

Menteri Keuangan Jepang Taro Aso mengatakan, perubahan era bukan faktor utama terbitnya uang baru di Jepang. Tujuan utamanya tetaplah pada upaya pencegahan pemalsuan.

"Kami tidak terlalu memperhatikan pengumuman nama era (baru)," ujarnya.

Terakhir kali, Jepang memperkenalkan desain uang kertas baru pada 2004, yang perubahannya diumumkan pada 2002.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/10/12352661/cegah-pemalsuan-jepang-terapkan-teknologi-canggih-pada-uang-kertas-baru

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke