Salin Artikel

Kalah dalam Pilkada, Wali Kota di Turki Bongkar Taman Bermain

Seorang wali kota dituduh menghancurkan sebuah taman bermain untuk anak-anak ketika dia kalah dalam pemilihan umum.

Warga kota Yenidonganlar di pesisir Laut Hitam amat terkejut ketika pada Senin (1/4/2019) mereka menemukan taman bermain sudah dibongkar.

Warga juga melihat berbagai benda yang dulu ada di taman bermain, dipindahkan ke sebuah mobil.

Sejumlah saksi mengatakan, mereka melihat Mehmet Aykol, sang wali kota, memotong ayunan dan perosotan karena dia marah dengan hasil pemilu. Demikian dikabarkan situs berita T24.

Akyol sudah menjadi wali kota selama 20 tahun sebelum kalah dalam pemilu lokal yang digelar pada Minggu (31/3/2019).

Dan, taman bermain anak-anak yang dihancurkan itu baru dibangun dua pekan sebelum pemilihan lokal digelar.

"Dia membangun taman bermain untuk meraup suara. Dia membongkarnya saat dia kalah," ujar seorang warga kepada kantor berita DHA.

Sementara seorang ibu dikabarkan mempertanyakan mengapa mantan wali kota itu harus mengecewakan anak-anak.

"Dia seharusnya malu kepada dirinya sendiri. Ini adalah properti pemerintah. Dia merusak properti pemerintah," ujar perempuan itu.

Namun, Akyol membantah tuduhan dia tak menerima kekalahan dalam pemilihan lokal itu.

"Saya membangun taman itu dengan uang saya sendiri," kata Akyol kepada kantor berita DHA.

Dia menambahkan, terpaksa menghancurkan taman itu karena keluhan dari pemilik tanah.

Sebagian warga Turki kemudian memilih bertindak. Salah satunya adalah musisi Cenk Eren yang menghubungi wali kota baru.

Eren mengatakan, dia bersedia membantu biaya pembangunan kembali taman bermain itu. Sementara, penyanyi Isin Karaca menawarkan membayar separuh biaya pembangunan.

Pemerintah setempat menerima tawaran mereka dan kini anak-anak kota Yenidonganlar sudah memiliki ayunan dan perosotan baru untuk bermain.

https://internasional.kompas.com/read/2019/04/07/19143261/kalah-dalam-pilkada-wali-kota-di-turki-bongkar-taman-bermain

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke