Salin Artikel

Pabrik Kimia di China Meledak, Eksekutif Perusahaan Langsung Ditahan Polisi

Pihak berwenang segera bergerak cepat dengan menangkap sejumlah pejabat eksekutif perusahaan dan menahan mereka.

Diwartakan South China Morning Post, Jumat (22/3/2019), Wali Kota Yancheng, Cao Lubao, mengatakan kebakaran telah padam dan hampir 3.000 orang telah dievakuasi dari fasilitas yang dikelola Tianjiayi Chemical.

Sementara itu, sekolah dan taman kanak-kanak juga ditutup selama otoritas memantau kualitas udara dan air.

Presiden China Xi Jinping yang sedang mengunjungi Italia meminta agar semua pejabat pemerintah mengetatkan prosedur inspeksi.

Hingga Jumat, dari ratusan orang yang terluka, terdapat 32 orang berada dalam kondisi kritis dan 58 lainnya terluka parah.

Kantor berita Xinhua merilis sebuah video yang menunjukkan seorang pria memanggil-manggil keluarganya, setelah dia dievakuasi dari puing-puing pada Kamis malam.

Mereka yang dievakuasi kebanyakan merupakan karyawan pabrik dan penduduk sekitar.

"Pemadam kebakaran menyelamatkan saya. Saya baik-baik saja, tapi terluka sedikit," ucapnya.

Pabrik sekarang terlihat rata dengan tanah dan menyisakan puing-puing.

"Ledakan memukul dan melempar kami ke udara. Saya tidak bisa menggambarkannya, sungguh mengerikan," ujar seorang pria bernama Lan.

Pekerja di Pabrik Kimia Henglida, sekitar 3 km dari lokasi ledakan, menyatakan jendela dan pintu juga terdampak. Bahkan, atap pabrik juga runtuh sementara mereka berupaya menyelamatkan diri.

Kecelakaan industri masih kerap terjadi di China, di mana peraturan keselamatan seringkali tidak dijalankan dengan baik.

November tahun lalu, kebocoran gas menyebabkan timbul ledakan di pabrik produksi PVC di China utara, menewaskan 24 orang dan 21 lainnya luka.

Pada 2015, ledakan besar terjadi di fasilitas penyimpanan di sebuah pabrik kimia raksasa, menewaskan sedikitnya 165 orang di kota pelabuhan Tianjin.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/22/15423611/pabrik-kimia-di-china-meledak-eksekutif-perusahaan-langsung-ditahan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke