Salin Artikel

ISIS Terkepung, Anak-anak Etnis Yazidi Kini Pulang ke Kampung Halaman

Diwartakan Al Jazeera, mereka kini bersatu kembali dengan keluarga di Irak setelah lima tahun berada dalam tahanan ISIS.

Mereka terlihat memeluk dan mencium kerabat ketika bertemu di sebuah pemberhentian truk di jalan antara Sinjar dan Dohuk pada Sabtu (2/3/2019).

Seorang anak remaja bahkan menangis hingga jatuh pingsan di pelukan bibinya. Beberapa melemperkan permen ke udara seperti layaknya confetti. Secara total, ada tiga perempuan dann 18 anak berusia 10-15 tahun yang kembali.

Mereka menyeberang ke Irak dari Suriah pada Kamis, dan sampai di perbatasan Sinuni pada Jumat malam.

Mereka juga tampak letih dan terkadang tidak nyaman dengan perhatian media dan pejabat.

"Syukur kepada Tuhan, kami sampai ke Sinjar dan melihat kerabat kami, yang memperlakukan kami dengan baik," kata Jihan Khiro, remaja berusia 14 tahun.

Laporan Sky News menyebutkan, sekitar 3.000 warga etnis Yazidi masih hilang setelah ISIS menghancurkan permukiman mereka di wilayah Sinjar, Irak, pada 2014.

Diwartakan AFP, seperti yang lainnya, Saddam berasal dari Sinjar. Dengan mata berkaca-kaca, dia mengatakan ISIS telah membunuh ayahnya.

Kelompok itu juga menculik ibunya dan memisahkannya dari lima anaknya. Dia belum melihat ibu atau saudara kandungnya yang lain selama empat tahun.

Dia berharap akan bertemu kembali dengan ibu dan saudaranya yang telah mencari suaka di Kanada.

"Saya ingin pergi ke sana. Saya belum melihat mereka selama empat tahun," ucapnya.

Yazidi merupakan kelompok etnoreligius minoritas yang berbahasa Kurdi di Irak.

Pertempuran di wilayah kekuasaan terakhir ISIS di Baghouz telah membangkitkan harapan bagi Yazidi yang maish ditawan akan dapat melarikan diri.

Namun, pihak berwenang mengatakan hanya segelintir dari ratusan pria, perempuan, dan anak-anak Yazidi yang melarikan diri dari Baghouz dalam beberapa pekan terakhir.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/03/16312791/isis-terkepung-anak-anak-etnis-yazidi-kini-pulang-ke-kampung-halaman

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke