Salin Artikel

Filipina Darurat Wabah Campak Mematikan, 26 Orang Tewas

Dilansir dari BBC, Kamis (7/2/2019), data terbaru dari Departemen Biro Kesehatan Epidemiologi hingga 26 Januari 2019 menunjukkan sudah ada 1.813 kasus campak, yang juga telah merenggut 26 nyawa.

Jumlah penderita campak tersebut meningkat 74 persen dibandingkan 2018. Sementara itu, ada 2,4 juta anak di Filipina yang belum divaksin.

Padahal, campak bisa menjadi sangat berbahaya bagi anak kecil dan bayi.

Otoritas menyebutkan, tingkat vaksinasi di Filipina terus mengalami penurunan selama bertahun-tahun. Di sisi lain, muncul kontroversi tentang keamanan vaksin Dengvaxia dengue.

"Cakupan vaksinasi campak telah menurun dalam lima tahun terakhir," kata Wakil Menteri Kesehatan Eric Domingo, seperti diwartakan AFP.

"Dalam beberapa tahun terakhir, ini terkait masalah vaksin Dengvaxia yang juga berkontribusi," tambahnya.

Namun para orangtua juga diimbau untuk segera memberikan imunisasi kepada anak-anak.

"Orangtua seharusnya tidak menunggu komplikasi terjadi karena kemungkinan akan terlambat," ucap Menteri Kesehatan Filipina Francisco Duque.

"Kami mengumumkan wabah campak karena jumlahnya telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir," ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Dr Gundo Weiler dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, tingkat imunisasi di Filipina jauh di bawah target 95 persen.

Pada 2016, imunisasi hanya mencapai 75 persen dan terus menurun pada tahun berikutnya menjadi 2017. Tahun ini, tingkat vaksinasi juga kemungkinan akan anjlok.

"Ada anak-anak yang tumbuh dari waktu ke waktu tapi tidak dilindungi dan rentan terhadap campak," tuturnya.

Campak merupakan penyakit yang sangat menular melalui udara, yang mudah menyebar lewat batuk dan bersin.

Gejala awal biasanya demam, batuk, pilek, dan radang mata. Ruam merah muncul di wajah dan tubuh dalam beberapa hari kemudian.

https://internasional.kompas.com/read/2019/02/07/17580781/filipina-darurat-wabah-campak-mematikan-26-orang-tewas

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke