Salin Artikel

Tolak Kerjakan PR, Bocah 9 Tahun Tewas Dipukuli Anggota Keluarganya

BBC mewartakan pada Kamis (22/11/2018), insiden terjadi karena bocah tersebut menolak mengerjakan PR sehingga dipukuli dengan gagang sapu.

Secara total, polisi menangkap empat anggota keluarga anak itu, termasuk ibunya yang meski tidak berada di rumah saat peristiwa pemukulan berlangsung.

Namun, polisi tetap menahannya karena dia mengetahui apa yang terjadi.

Sang ibu sedang dalam perjalanan bisnis tapi secara aktif mendorong agar hukuman itu dilakukan sebagai konsekuensi karena tolak mengerjakan PR.

Sementara kakak laki-laki, kakak perempuan dan saudara tirinya ada pada saat kejadian.

Bocah yang tidak disebutkan namanya itu meninggal dunia pada Minggu pagi lalu.

Laporan awal dan pemeriksaan autopsi mendorong polisi untuk melanjutkan penyelidikan. Memar ditemukan pada tubuh bocah, terutama di kakinya.

Kendati dia mengalami serangan jantung, namun ahli patologi menyatakan penyebab kematian anak tersebut akibat pukulan yang dideritanya.

Sumber polisi mengatakan, bocah itu dipukuli oleh benda-benda tumpul.

Kini, keempat anggota keluarga telah ditahan di Mulhouse pada Kamis (22/11/2018) dan akan muncul dihadapan jaksa jelang penyelidikan yudisial.

Meski kakak laki-laki (19) korban diduga melakukan pembunuhan, namun hakim tetap akan melakukan investigasi lebih lanjut.

Kematian bocah tersebut bersamaan dengan upaya Majelis Nasional Perancis untuk mempertimbangkan larangan pemukulan anak-anak.

Dengan begitu, anak berhak atas pendidikan yang bebas dari kekerasan. Orangtua akan dilarang memakai kekerasan fisik atau verbal, hukuman fisik dan penyalahgunaan moral kepada anak-anak.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/22/23230461/tolak-kerjakan-pr-bocah-9-tahun-tewas-dipukuli-anggota-keluarganya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke