Salin Artikel

Sampah Plastik Dunia dalam Angka...

KOMPAS.com – Sampah menjadi salah satu permasalahan yang dialami oleh berbagai negara di dunia karena sifatnya yang sulit diurai, namun keberadaannya semakin meningkat setiap tahun.

Masing-masing negara memiliki jumlah sampah yang berbeda dengan berbagai latar belakang penduduk dan kondisi negaranya.

Berikut ini beberapa angka tentang plastik yang didapat dari Our World in Data.

Pada 1950, produksi sampah dunia ada di angka 2 juta ton per tahun. Sementara 65 tahun setelah itu, pada 2015 produksi sampah sudah ada di angka 381 juta ton per tahun.

Angka ini meningkat lebih dari 190 kali lipat, dengan rata-rata peningkatan sebesar 5,8 ton per tahun.

Produksi sampah sepanjang 2015 di bidang industrial, dapat diklasifikasi menjadi beberapa jenis.

Paling banyak produksi berasal dari sektor plastik kemasan produk yakni sebanyak 146 ton per tahun. Disusul dengan sampah di bidang bangunan dan konstruksi sebanyak 65 juta ton.

Jenis sampah lainnya adalah tekstil, produk konsumsi dan institusional, transportasi, elektronik, dan mesin industri.

Sampah plastik terdiri dari berbagai ukuran mulai dari yang besar dan dapat terlihat dengan jelas, hingga yang berukuran begitu kecil dan tak lagi dapat dilihat menggunakan mata telanjang.

Produksi sampah per kapita

Jika dikalkulasikan, produksi sampah masing-masing negara berdasarkan hitungan per kapita per tahun, rata-rata penggunaan sampah plastik tertinggi dipegang oleh Kuwait (0,69 kg), Guyana (0,59 kg), Jerman (0,49 kg), Irlandia (0,43 kg), Belanda (0,42 kg), dan Amerika (0,34 kg).

Sementara Indonesia relatif jauh di bawahnya dengan angka 0,06 kg.

Data ini diambil tidak berdasarkan jenis dan pengelolaan sampah yang ada di negara tersebut, namun menunjukkan tumpukan sampah total di sebuah negara di bagi dengan jumlah penduduk negara tersebut.

Sehingga, data yang disajikan ini tidak menunjukkan risiko polusi atau kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan.

Bisa jadi, negara yang memiliki banyak sampah lebih minim risiko terkena polusi dan kerusakan, karena memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik, dan sebaliknya.

Negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika Utara yang cenderung memiliki total tumpukan sampah tinggi cenderung memiliki risiko rendah mengalami pencemaran, polusi, maupun kerusakan lingkungan karena sampah.

Data menunjukkan, negara-negara yang memiliki masalah dalam mengelola sampah-sampahnya berada di kawasan Asia Timur dan tenggara, terutama China.

Indonesia pun termasuk salah satu negara yang masih bermasalah dengan pengelolaan sampahnya, dengan menduduki posisi kedua, di bawah China.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/21/18465601/sampah-plastik-dunia-dalam-angka

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke