Salin Artikel

Agen Travel Salah Belikan Tiket, Pasangan Ini Terdampar di Zimbabwe

Devon Kilkelly (21) dan Tomas Woodford Webb (20) asal kota Dunedin, Selandia Baru memesan tiket penerbangan lewat agen STA Travel untuk kembali ke Ngara, Malawi tempat Devon bekerja di sebuah sekolah sejak 2015.

Pasangan ini mengikuti semua jadwal perjalanan yang disusun STA hingga mereka tiba di bandara Zambia di hari terakhir perjalanan usai mengunjungi air terjun Victoria Falls.

Namun, setibanya di Zambia keduanya diberitahu penerbangan pulang mereka bukan dari bandara di negeri itu tetapi di Zimbabwe, ratusan kilometer jauhnya dari Zambia.

"Kami amat terkejut dan tak memercayainya. Kami tak tahu apa yang harus kami lakukan," kata Devon.

Kerepotan bertambah karena hanya tersisa waktu dua jam dari jadwal penerbangan mereka harus menyeberangi perbatasan Zambia-Zimbabwe.

Dengan berbagai dokumen yang harus dilengkapi sebelum bisa naik ke pesawat, pasangan ini akhirnya terlambat dan tak bisa pulang.

Terjebak di bandara negeri asing tanpa uang tunai dan tak bisa menghubungi telepon layanan STA, kemarahan pasangan itu meredup dan berubah menjadi ketakutan.

"Tak ada petugas di konter Ethiopian Airlines dan semua ATM tak berfungsi ditambah kami tak memiliki uang dolar AS. Kami bahkan tak bisa membayar taksi yang kami gunakan," ujar Devon.

"Bahkan, kartu SIM yang kami beli di Zambia tak berfungsi di Zimbabwe jadi kami terjebak 100 persen," tambah Devon kepada harian Daily Mail Australia.

Setelah berulang kali gagal menghubungi STA, mereka terpaksa mengeluarkan biaya lebih dari 5.000 dolar AS atau sekitar Rp 73 juta untuk ongkos penerbangan pulang.

Saat berhasil menghubungi STA, staf agen perjalanan itu malah meminta mereka memeriksa jadwal kegiatan mereka meski sebelumnya tidak pernah menyebut Zimbabwe.

Devon memang meminta agar dia bisa mengunjungi air terjun Victoria Falls bersama orangtuanya. Dan dalam jadwal yang disusun STA memang jelas disebut air terjun Victoria di Zambia.

Setelah STA dihubungi Fair Go, sebuah acara televisi Selandia Baru yang membahas masalah konsumen, agen perjalanan itu setuju untuk mengganti kerugian pasangan tersebut.

Devon kemudian meminta uang ganti rugi tersebut dikirim ke sekolah tempat dia bekerja di Malawi. Dia menambahkan, sudah tiga kali meminta kompensasi tetapi terus ditolak STA.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/07/17070671/agen-travel-salah-belikan-tiket-pasangan-ini-terdampar-di-zimbabwe

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke