Salin Artikel

Kembali Menjabat di Periode Kedua Melelahkan bagi Mahathir

Dalam wawancaranya dengan AFP dilansir Kamis (1/11/2018), Mahathir menuturkan dia mulai merasakan umurnya yang telah menginjak 93 tahun.

Selain dia mulai didera masalah kesehatan, dia harus memikirkan tentang utang Malaysia yang mencapai 1 triliun ringgit, sekitar Rp 3.618 triliun.

Kemudian skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang berujung kepada kekalahan serta penangkapan mantan PM Najib Razak.

Kemudian keputusannya membatalkan mega proyek yang didukung China memberikannya ancaman perseteruan dengan negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia itu.

"Sangat melelahkan. Kali ini saya harus bekerja keras dibanding saat saya pertama kali menjabat," tutur Dr M, julukan Mahathir.

"Sejujurnya dengan usia saya saat ini, saya sudah mati," kelakar politiss yang menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia itu.

Sejak kemenangannya yang mengejutkan pada pemilihan umum 9 Mei lalu, dia bekerja keras untuk membenahi pemerintahan yang dia sebut hancur karena Najib.

"Aparat di segala institusi pada masa lalu berada dalam kendali Najib yang digunakannya untuk mengamankan kemenangannya," terang Mahathir.

PM yang pertama kali berkuasa di periode 1981-2003 itu menuturkan, pemerintahannya kali ini tak mudah karena dia membawa panji baru, koalisi Pakatan Harapan (PH).

Koalisi itu berisi para politisi yang pernah berseteru dengannya semasa dia memimpin selama 22 tahun di periode 1981-2003.

Termasuk di antaranya Anwar Ibrahim. Mantan musuh politik yang berdamai di 2016 dalam usaha menggulingkan Najib beserta koalisi Barisan Nasional (BN).

Anwar yang pernah menjadi wakil Mahathir di periode 1993-1998 itu dijanjikan bakal menjadi penerus Najib setelah dua tahun menjabat.

Mahathir menegaskan bakal menyerahkan posisi orang nomor satu kepada Anwar. "Jika sudah berjanji, saya bakal menepatinya," ujarnya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/01/18444421/kembali-menjabat-di-periode-kedua-melelahkan-bagi-mahathir

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke