Salin Artikel

Logo Mirip Swastika, Salon Rambut di Taiwan Tuai Keluhan

Dilansir Newsweek Selasa (18/9/2018), GIT meminta agar salon bernama Berlin itu bersedia menurunkan logonya karena mirip lambang Swastika Nazi Jerman.

Logo itu diletakkan di depan pintu masuk salon yang berlokasi di Hsinchu tersebut, memiliki sudut 45 derajat dengan ujungnya berada di sebelah kanan.

Dalam pernyataan yang dirilis Minggu (16/9/2018), GIT mengungkapkan pemakaian lambang Swastika demi kepentingan komersial bakal melukai perasaan korban Holocaust.

"Kami menganjurkan kepada pemilik salon itu agar bersedia menurunkan lambang Nazi tersebut," demikian pernyataan GIT.

Lembaga yang didirikan pada 2000 itu mengaku secara pribadi telah meminta kepada si pemilik, Hsu Chen-yang, untuk menurunkan logo tersebut.

Namun, Hsu menolaknya. Taiwan News melaporkan, dia menjelaskan logo itu dibuat seorang desainer yang disewanya.

Logo itu gabungan dari empat pisau cukur yang saling berputar. Dia mengklaim desain itu tak ada hubungannya dengan Nazi.

"Kok bisa dibilang sama? Jelas logo itu berbeda karena desainnya adalah pisau cukur. Saya tak akan menurunkannya," kata Hsu.

Dia melanjutkan, kontroversi logo Swastika itu terjadi karena ada orang yang berniat jahat kepada bisnisnya sehingga membuat laporan tersebut.

Namun, Berlin Hair Salon langsung menuai kecaman netizen di Facebook yang menyebut lambang itu sangat menyinggung.

"Tolong singkirkan Swastika di salon Anda dan silakan mulai belajar sejarah," kata salah satu netizen. "Nama salonnya Berlin? Ada Swastikanya? Tolong pikirkan lagi," imbuh lainnya.

Ini bukan kali pertama lambang itu ditemukan di Taiwan. 24 Desember 2016, SMA Hsinchu Kuang Fu mendapat teguran dari Kantor Kepresidenan agar meminta maaf ke Israel.

Sebabnya, para murid SMA di kawasan utara Taiwan itu berdandan seperti Nazi, bahkan melakukan pawai dengan menggunakan tank tiruan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/19/15194941/logo-mirip-swastika-salon-rambut-di-taiwan-tuai-keluhan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke