Badai Florence: Pria Ini Evakuasi Hewan Peliharaan Pakai Bus Sekolah

Tony Alsup (51) menuai perhatian publik dengan misinya menyelamatkan 53 ekor anjing dan 11 ekor kucing di Carolina Selatan pada pekan lalu.

Namun, ada yang unik dari apa yang dilakukan Alsup, yaitu ketika dia menggunakan bus sekolah untuk mengangkut hewan.

Alsup mengendarai bus sekolah menyusuri wilayah pesisir Carolina yang dihancurkan badai. Dia mengangkut binatang-binatang peliharaan itu dengan bus tersebut.

"Sangat mudah bagi masyarakat untuk mengadopsi peliharaan yang mungil, imut, dan disayang. Tapi, kami tetap menyelamatkan binatang yang besar. Saya suka anjing besar dan kami menemukan tempat untuknya," katanya.

Dia membawa binatang peliharaan itu ke penampungan hewan di empat kota di Carolina Selatan.

Alsup mengunggah beberapa foto di media sosial yang menunjukkan sebuah bus terisi penuh oleh kandang hewan.

Ini bukanlah penyelamatan hewan pertamanya. Selama setahun terakhir, dia mengangkut hewan peliharaan di zona badai seperti Texas dan Florida.

Dia juga terbang ke Puerto Rico untuk melakukan evakuasi binatang lebih banyak lagi.

Awalnya, Alsup tak berniat menjadi seorang penyelamat hewan. Namun bencana Badai Harvey di Houston pada tahun lalu mengubah segalanya. Media sosial dipenuhi dengan permintaan untuk menyelamatkan hewan yang terjebak.

Dia menawarkan diri untuk memindahkan binatang ke tempat lebih aman dengan menggunakan mobil semi-truknya.

"Anda harus sangat berhati-hati dengan apa yang Anda katakan pada pengguna media sosial," kelakarnya.

Dia membeli bus sekolah bekas yang tua senilai 3.200 dollar AS, lalu pergi ke Texas untuk mengangkut hewan peliharaan untuk pertama kalinya. Sejak itu, dia kerap berkendara ke zona terdampak badai.

"Orang-orang tidak mempercayai saya, mereka mengatakan itu hal yang gila. Tapi tidak," ucapnya.

Seperti diketahui, status badai Florence telah diturunkan menjadi siklon tropis setelah mencapai daratan AS pada Jumat lalu. Namun, angin kencang, hujan lebat, dan banjir tetap merusak wilayah permukiman, serta menimbulkan korban jiwa.