Videonya Pukuli Perempuan Viral, Putra Perwira Polisi Ditangkap

Perbuatan pemuda tersebut amat tak berperikemanusiaan sehingga Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh memerintahkan kepolisian bertindak.

Ternyata pemuda yang memukuli perempuan itu diketahui bernama Rohit Singh Tomar, anak seorang perwira polisi di New Delhi.

Di dalam video itu, Rohit Singh terlihat merenggut rambut perempuan itu lalu membantingnya ke lantai.

Tak berhenti di sana, Rohit Singh kemudian menendang, dan menampar perempuan tersebut.

Rohit juga terlihat menggunakan lutut dan sikutnya untuk menghajar perempuan yang tak berdaya itu.

"Rohit, berhenti, sudah cukup!" ujar suara seorang pria yang merekam kejadian tersebut.

Namun, pria itu atau orang lain di dalam ruangan tersebut tidak melakukan tindakan apapun untuk menghentikan aksi brutal Rohit.

Rekaman yang diyakini dibuat di sebuah kantor pribadi di kawasan Uttam Nagar, New Delhi pada 2 September lalu itu beredar luas di Twitter.

"Video yang menampilkan seorang perempuan dipukuli secara brutal oleh seorang pemuda sudah saya ketahui," ujar Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh lewat akun Twitter-nya.

"Saya sudah berbicara dengan komisioner kepolisian Delhi dan memerintahkan agar segera melakukan tindakan," tambah Singh.

Tak ada seorang pun yang melaporkan insiden ini ke kepolisian hingga seorang perempuan, yang tak terlihat dalam video, mengajukan laporan dan mengklaim dirinya adalah tunangan pelaku penyiksaan.

Perempuan itu mengatakan, dia membatalkan pernikahannya setelah menyaksikan perilaku tunangannya itu.

Dia juga mengatakan, pemuda tersebut juga memukuli seorang kolega di kantornya.

Dan, pada Jumat (14/9/2018), perempuan di dalam video itu melapor ke kepolisian bahwa dirinya telah menjadi korban perkosaan.

Dia mengatakan, Rohit Tomar memanggilnya ke kantor kawannya dan memperkosanya di sana. Rohit memukulinya saat perempuan itu mengancam akan melaporkan peristiwa itu ke polisi.

Berdasarkan laporan perempuan itu polisi langsung bergerak dan kini Rohit Singh Tomar sudah ditahan.