Salin Artikel

Rusia: Latihan Perang Gabungan dengan China Bakal Digelar secara Rutin

Rencana itu diungkapkan setelah bersama Menhan China Wei Fenghe meninjau latihan perang Vostok-2018 di Tsugol.

Diwartakan TASS Rabu (12/9/2018), setelah meninjau pusat komando dua negara, Wei menekankan pentingnya kerja sama militer di level taktis dan strategis.

Menteri yang juga menjabat sebagai Komandan Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) berujar, para pemimpin politik dan militer di pusat bakal antusias.

"Karena itu, kami sepakat menggelar latihan perang secara rutin," tutur Shoigu dalam konferensi pers.

Sejak Selasa (11/9/2018) hingga Senin pekan depan (17/9/2018), Rusia-China melaksanakan latihan perang di sembilan lokasi dan tiga perairan.

Shoigu menyatakan latihan tersebut merupakan yang terbesar sejak Zapad-1981, yakni latihan di era Uni Soviet dan anggota Pakta Warsawa lainnya.

Rusia mengerahkan 300.000 pasukan, 36.000 tank serta kendaraan lapis baja angkut personel, ribuan pesawat tempur dan helikopter angkut, serta 80 kapal perang.

Di antara jet tempur tersebut terdapat Sukhoi Su-34 dan Su-35. Adapun senjata yang dikerahkan antara lain sistem rudal S-400 dan S-300, serta rudal Iskander.

Sementara Negeri "Panda" mengirimkan 3.500 serdadu, dan 900 persenjataan, serta 30 unit jet maupun helikopter tempur.

Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyebut Negeri "Beruang Merah" telah bersiap untuk konflik dalam skala besar.

Namun juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov membantahnya, dan berkata latihan itu merupakan kegiatan rutin mempersiapkan kemampuan tempur setiap unit militernya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/12/20085941/rusia-latihan-perang-gabungan-dengan-china-bakal-digelar-secara-rutin

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke