Salin Artikel

Racuni Skripal, Dua Terduga Mata-mata Rusia Menyamar Jadi Pebisnis

Laporan pada Jumat (7/9/2018) seperti yang diwartakan AFP, dua terduga mata-mata Rusia yang menyerang Skripal dapat memasuki Inggris dengan menyamar sebagai pebisnis.

Dengan begitu, mereka mendapat izin visa untuk mengunjungi Inggris dan mengeksekusi rencana tersebut.

Surat kabar The Daily Telegraph mengutip seorang sumber pejabat keamanan secara anonim, yang mengatakan dua pria bernama Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov mendapat visa dari konsulat Inggris di Saint Petersburg.

Padahal, kedua pelaku itu merupakan anggota militer intelijen Rusia. Mereka disebut mengaku kepada otoritas terkait, bekerja pada bidang perdagangan internasional.

Keduanya juga menunjukkan kartu nama dan data rekening bank untuk membuktikan aset yang mereka miliki guna memperoleh visa.

Polisi menyatakan, kedua pria tersebut bepergian dengan menggunakan paspor Rusia sebagai Petrov dan Boshirov. Namun diketahui, itu bukan nama sebenarnya.

Pihak terkait sudah mengantongi nama asli keduanya. Kini, otoritas Inggris mengeluarkan peringatan kepada Eropa untuk menangkap mereka.

Petrov dan Boshirov dituding berupaya membunuh Skripal dan putrinya, Yulia, dengan novichok di kota Salisbury, Inggris, pada 3 Maret lalu.

Operasi tersebut diyakini oleh Inggris telah didukung oleh pemerintah Rusia.

Skripal dan Yulia dapat selamat, namun tidak seorang warga Inggris bernama Dawn Strugess.

Botol parfum palsu yang mengandung Novichok itu diambil beberapa pekan kemudian oleh penduduk setempat, Charlie Rowley.

Dia memberikan parfum itu kepada Strugess yang kemudian tewas. Sementara, Rowley sempat mengalami sakit tapi nyawanya masih tertolong.

AS, Kanada, Perancis, dan Jerman, pada Kamis (6/9/2018) mengeluarkan pernyataan untuk mendukung penyelidikan terhadap dua mata-mata Rusia.

Pada rapat Dewan Keamanan PBB, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan semua pihak harus mewaspadai atas apa yang terjadi terkait insiden tersebut.

Namun, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebezia menuding Inggris menyebarkan kebohongan yang sama.

"Rusia secara tegas menolak semua tuduhan tak berdasar mengenai keterlibatan (dalam insiden serangan novichok)," katanya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/07/17461651/racuni-skripal-dua-terduga-mata-mata-rusia-menyamar-jadi-pebisnis

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke