Dilaporkan AFP Selasa (28/8/2018), langkah itu dilakukan setelah pasukan Suriah berniat melancarkan serangan ke markas pemberontak di Idlib.
Rusia menuduh kelompok pemberontak berniat menggunakan senjata kimia di Idlib untuk membuat Amerika Serikat (AS) menyerang Suriah.
Harian Kommersant melaporkan, Rusia mengirim dua kapal perang dan sistam pertahanan anti-pesawat sepanjang Agustus ini.
Koran pro-Rusia, Izvestia memberitakan, Negeri "Beruang Merah" telah menempatkan 10 kapal perang dan dua kapal selamnya di perairan Suriah.
Jumlah tersebut merupakan yang terbesar sejak Rusia terlibat dalam konflik Suriah di 2015 atas permintaan Presiden Bashar al-Assad.
"Rencananya, Rusia bakal mengirim lebih banyak kapal perang di Suriah," tutur Izvestia mengutip sejumlah sumber.
Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov berujar, Kremlin menuduh Hayat Tahrir al-Sham, juga dikenal Front Al-Nusra, sebagai pihak yang bakal memprovokasi.
Pemerintahan Presiden Vladimir Putin itu juga menyebut dinas rahasia Inggris terlibat aktif dalam plot tersebut.
AS melalui Penasihat Keamanan Nasional John Bolton berkata, Washington bakal memberikan respon terkuat jika Assad kembali menyerang warganya dengan senjata kimia.
Bolton kemudian menyatakan dengan lebih spesifik kepada Russia bahwa AS bakal mengerahkan serangan militer skala besar.
AS dan sekutunya terakhir melakukan serangan ke Suriah pada April lalu di mana mereka menargetkan tiga tempat yang diduga menjadi pusat operasi senjata kimia.
https://internasional.kompas.com/read/2018/08/28/18213221/perkuat-militer-di-suriah-rusia-kirim-2-kapal-perang
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan