Melihat Semangat Kemerdekaan RI di Lima, Peru

Upacara dihadiri oleh masyarakat, diaspora, friends of Indonesia (FoI), staf, serta Dharma Wanita Persatuan KBRI Lima.

Ada tak kurang dari 125 warga Indonesia yang hadir dalam upacara ini. Mereka adalah rohaniwan, anak buah kapal (ABK), pekerja swasta, dan juga warga Indonesia yang tengah berlibur di Peru.

Di antara mereka pula, ada sekitar 40 ABK yang sengaja memilih cuti dari pekerjaan, khusus untuk mengikuti upacara ini.

Mengusung tema "Kerja Kita, Prestasi Bangsa", Duta Besar RI di Lima Marina Estella Anwar Bey dalam amanatnya meminta warga Indonesia di Peru dan Bolivia untuk mendukung program pemerintah.

Tak lupa, dia berharap warga Indonesia dapat bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai prestasi bangsa, dan mencerminkan citra positif Indonesia.

Suasana hangat perayaaan HUT RI diwarnai dengan pemotongan tumpeng oleh Marina yang diberikan kepada Munadi, komandan upacara.

Sementara, potongan pertama dari kue HUT ke-73 RI diberikan kepada Suster Ludgardis asal NTT, yang sedang menjalankan misi pelayanan di daerah Iquitos, Amazon.

Untuk pertama kalinya pula, KBRI Lima menyelenggarakan bazaar kuliner Indonesia yang juga menarik perhatian warga Peru.

Beragam makanan "langka" di Peru dapat ditemukan dalam acara ini. Ada siomay, tape ketan, sambal kering kentang, bakso, dadar gulung, tempe, dan otak-otak.

Kerinduan akan makanan Indonesia juga terobati dengan sajian nasi kuning, ayam bakar, sambal goreng udang, telur pindang, dan urap sebagai menú makan siang bersama.

Acara ramah tamah di KBRI Lima diisi dengan berbagai tarian tradisonal Indonesia oleh WNI, staf, dan keluarga besar KBRI Lima.

Tari Tortor dari Sumatera Utara, Ja’i dari NTT, dangdut, Poco poco dari Maluku, hingga Sajojo dari tanah Papua mengobati rasa rindu warga Indonesia akan Tanah Air.

Selain itu, suguhan itu pun membawa tamu warga negara asing mengenal Indonesia lebih dekat. 

Semarak kemerdekaan Indonesia juga disiarkan oleh Radio Filarmonia Peru melalui program berdurasi dua jam.