Salin Artikel

Serang Bus Berisi Anak-anak di Yaman, Saudi Diduga Pakai Bom AS

Dilansir Russian Today Senin (13/8/2018), seorang jurnalis lokal bernama Nasser Arrabyee mengklaim menemukan pecahan bom tersebut.

"Pecahan bom AS yang dipakai membunuh anak Yaman di Saada, dan merupakan kejahatan perang AS-Saudi," ulas Arrabyee di Twitter.

Senjata dari serial MK-80 itu pertama kali muncul ke publik pada 2016 ketika koalisi pimpinan Saudi menyerang sebuah gedung di Sana'a.

Saat itu, sedang berlangsung Sheikh Ali al-Rawishan, dan menewaskan lebih dari 140 orang, serta melukai 525 lainnya.

Pecahan bom yang diunggah Arrabyee itu langsung menuai tanggapan Pentagon melalui juru bicara Mayor Josh Jacques.

"Kami tidak tahu jika munisi yang digunakan dalam serangan tersebut merupakan salah satu senjata kami. Tidak banyak orang kami di lapangan," jelas Jacques.

Sebelumnya, jet tempur koalisi Saudi menyerang sebuah bus yang berada di Pasar Dahyan yang terletak di utara Provinsi Saada.

Serangan itu menewaskan 51 orang, termasuk di dalamnya 40 anak-anak yang berusia antara 10 sampai 13 tahun, dan melukai 79 orang.

Juru bicara koalisi, Turki al-Maliki, membenarkan serangan itu dan menyebut koalisi memiliki legitimasi dalam melaksanakannya.

Maliki menegaskan bahwa yang ada di dalam bus merupakan anggota pemberontak Houthi, dan bus itu berisi senjata yang berpotensi mengancam Saudi.

Saudi melancarkan serangan udara sebagai balasan setelah Houthi menembakkan rudal dari Provinsi Amran menuju kota Jizan.

Sistem pertahanan Saudi berhasil mencegat rudal itu, di mana pecahannya membunuh seorang warga Yaman, dan melukai 11 lainnya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/08/13/12551381/serang-bus-berisi-anak-anak-di-yaman-saudi-diduga-pakai-bom-as

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke