Salin Artikel

Usai Diwawancarai "Al Jazeera", Fotografer Bangladesh Ditangkap Polisi

Sebanyak 20 polisi tak berseragam menjemput Shahidul Alam (63) di kediaman di Dhaka pada Minggu (5/8/2018), beberapa jam setelah diwawancarai Al Jazeera.

"Dia dibawa ke kamtor kami pada Senin pagi. Kami memeriksanya terkait pernyataan provokatifnya di sejumlah media," kata perwira polisi Moshiur Rahman.

"Saat diperiksa dia tidak memberikan pernyataan yang tepat. Dia mengaku semua yang dikatakan adalah pendapat pribadi," tambah Rahman.

Shahidul Alam adalah pendiri dan direktur pelaksana Drik Gallery dan pencetus Pathsala South Asian Media Academy, sebuah sekolah fotografi di ibu kota Dhaka yang sudah melahirkan ratusan fotografer.

Sepanjang kariernya selama empat dekade, berbagai karya Alam banyak menghiasi media massa barat, termasuk harian The New York Times, majalah Time, dan National Geographic.

Beberapa hari belakangan ini, Alam banyak mengabadikan unjuk rasa puluhan ribu pelajar di Dhaka dan sekitarnya serta mendiskusikan masalah ini secara "live" lewat Facebook.

Unjuk rasa di Dhaka ini dimulai ketika sebuah bus yang "ngebut" menewaskan dua anak kecil pada 29 Juli lalu.

Para pelajar ini berunjuk rasa agar pemerintah membenahi jalanan dan lalu lintas Bangladesh yang kacau balau dan amat berbahaya.

Pada Sabtu (4/8/2018), unjuk rasa ini berbuah kerusuhan setelah polisi menembakkan peluru karet ke arah para demonstran yang melukai setidaknya 100 orang.

Kekerasan berlanjut pada Minggu (5/8/2018) ketika polisi menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa yang bergerak menuju ke kantor partai berkuasa Liga Awami.

https://internasional.kompas.com/read/2018/08/06/15212281/usai-diwawancarai-al-jazeera-fotografer-bangladesh-ditangkap-polisi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke