Salin Artikel

Warga Zimbabwe Beri Suara dalam Pemilu dengan Dinaungi Harapan

Pemilu tersebut menjadi yang pertama sejak Robert Mugabe mengundurkan diri setelah hampir 37 tahun berkuasa.

BBC memberitakan, antrian panjang terbentuk dalam pemilihan antara Presiden Petahana Emmerson Mnangagwa dengan rivalnya, Nelson Chamisa.

Harapan menaungi pemilih di desa Domboshawa yang berjarak satu jam perjalanan dengan mobil dari Harare.

Salah satu pemilih yang identitasnya tak disebutkan berujar, dia mempunyai firasat bagus tatkala memberikan suaranya.

"Pemilu kali ini terasa berbeda. Sebab, tidak ada kekerasan. Biasanya itu adalah pertanda bagus," ujar pemilih anonim itu.

Dia melanjutkan setelah selesai memberi suaranya, siapapun yang menang nanti, harus menempatkan Zimbabwe sebagai prioritas utama.

"Kami sudah terlalu lama menderita," harap pemilih anonim itu seraya berjalan pulang dari tempat pemungutan suara.

Tidak hanya pemilih tersebut. Warga desa Domboshawa juga diliputi semangat tinggi dengan BBC melaporkan mereka saling bercanda.

Sementara itu, Chamisa berkicau di Twitter bahwa Komisi Pemilu Zimbabwe (ZEC) sengaja menghambat pemungutan suara di daerah yang diklaim banyak pendukungnya.

Hak para pemilih tidak bisa tersalurkan karena penundaan yang tidak ada perlu ini," kecam Chamisa dikutip dari Reuters.

Dalam kemunculan pertama sejak mundur pada Minggu (29/7/2018), Mugabe menolak untuk mendukung Mnangagwa, dan memilih menjagokan Chamisa.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/30/19555741/warga-zimbabwe-beri-suara-dalam-pemilu-dengan-dinaungi-harapan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke