Salin Artikel

Bendungan yang Sedang Dibangun di Laos Jebol, Ratusan Orang Hilang

Akibatnya, gelombang air yang dahsyat menghantam enam desa. Demikian dikabarkan media pemerintah dan pihak kontraktor.

Kantor berita Laos mengabarkan, bencana itu terjadi pada Seni (23/7/2018) malam di dekat perbatasan dengan Kamboja.

Jebolnya bendungan itu mengakibatkan lima miliar meter kubik air atau setara dengan dua juta kolam renang standar Olimpiade tak tertahan.

Kantor berita Laos menambahkan, sejumlah orang tewas dan ratusan lainnya masih hilang sementara 6.600 orang kehilangan tempat tinggal.

Foto udara yang diambil dan diunggah ke Facebook dari laman situs berita setempat ABC Laos memperlihatkan air berwarna cokelat merendam pedesaan dan wilayah hutan di sekitarnya.

Sementara video lain memperlihatkan sejumlah warga yang terjebak di atap rumah mereka menunggu bantuan. Di sisi lain sebuah kuil Buddha hanya nampak separuh karena terendam air.

Hampir 24 jam setelah bencana itu, pemerintah masih berupaya memperkirakan dampak dari bencana itu.

"Kami tidak memiliki informasi formal terkait jumlah korban tewas atau hilang," ujar seorang pejabat di provinsi Attapeu yang tidak mau disebutkan namanya.

"Kami mengirim tim penyelamat ke lokasi untuk membantu warga dan memberikan pertolongan pertama," tambah pejabat itu.

Bendungan bernilai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 17 triliun itu merupakan proyek besutan Perusahaan Energi Xe Pian Xe Namnoy (PNPC) yang berbasis di ibu kota Vientiane.

Perusahaan ini merupakan patungan antara para pengusaha Laos, Thailand, dan dua pengusaha Korea Selatan.

Ratchaburi Electricity Generating Holding, perusahaan Thailand dalam proyek patungan ini mengatakan, sebuah dam tambahan sepanjang 770 meter untuk mengalihkan arus sungai telah jebol akibat hujan deras.

"Insiden ini disebabkan hujan deras terus menerus yang mengakibatkan aliran air ke reservoir proyek ini meningkat drastis," demikian pernyataan perusahaan Thailand itu.

Salah satu perusahaan Korea Selatan, SK Engineering dan Construction mengatakan, telah mengirim tim krisis ke Laos dan membawa beberapa helikopter dari Thailand.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dan perusahaan lainnya, Korea Western Power juga terlibat dalam upaya penanggulangan bencana.

Laos yang memiliki banyak sungai memang sedang membangun sejumlah bendungan untuk menghasilkan listrik bagi negeri miskin itu.

Sebab, selama ini sebagian besar kebutuhan negeri itu diimpor dari negara tetangga seperti Thailand.

Bendungan ini jika sudah selesai diharapkan bisa menggerakkan PLTA yang menghasilkan 410 megawatt listrik dan diharapkan sudah beroperasi pada 2019.

Proyek ini terdiri dari serangkaian bendungan di sungai Houay Makchanh, Xe-Namnoy, dan Xe-Pian di provinsi Champasak.

Sesuai perjanjian pembangunan, PNPC akan mengoperasikan bendungan dan PLTA selama 27 tahun setelah operasi komersial dimulai.


https://internasional.kompas.com/read/2018/07/24/19403991/bendungan-yang-sedang-dibangun-di-laos-jebol-ratusan-orang-hilang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke