Salin Artikel

Situasi Tegang Usai Pemilu, Raja Malaysia Serukan Persatuan

Dalam pidatonya kepada anggota parlemen baru, Sultan Muhammad V mendesak setiap warga negara untuk melestarikan dan memperkuat perdamaian dan persatuan Malaysia.

"Elemen dan tindakan negarif yang mengancam integritas dan harmoni harus diberantas," katanya, seperti dikutip dari Straits Times.

"Jangan lagi membicarakan isu-isu sensitif antar-ras," imbuhnya.

Seperti diketahui, saat ini Malaysia dipimpin oleh pemerintahan koalisi Pakatan Harapan yang mengalahkan koalisi Barisan Nasional pada pemilu 9 Mei 2018.

Kekuasaan Barisan Nasional yang dipimpin oleh Partai UMNO berhasil ditumbangkan oleh oposisi, setelah berkuasa sejak kemerdekaan Malaysia.

Sambil meminta politisi untuk bersatu, Raja juga berharap semua partai akan menciptakan kesatuan sejati.

"Untuk menemukan tujuan bersama, bukan perbedaan. Anda bekerja secara bersama demi kesejahteraan rakyat dan keberlangsungan negara," ucap Sultan Muhammad V.

Dia memuji upaya pemerintah baru untuk meningkatkan transparasi negara dengan meninjau pengeluaran yang dapat menunjukkan status keuangan negara sebenarnya.

Raja juga mengatakan, kebijakan ekonomi untuk orang yang membutuhkan tidak boleh menjadi sasaran rasial, melainkan upaya untuk menyingkirkan ketidakadilan sosial.

AFP mencatat, ketegangan di Malaysia meningkat sejak pemilu lalu. UMNO mengklaim, pemerintah yang berkuasa merusak status istimewa orang Melayu.

Para pendukung partai tersebut khawatir, rencana pemerintah untuk mengakui ujian bahasa China pada sekolah menengah atas akan mengancam status bahasa Melayu sebagai bahasa resmi negara.

Anggota dewan tinggi UMNO Lokman Adam, mengatakan hubungan ras antara orang Melayu dan ras minoritas lainnya sedang tegang.

"Hubungan ras agak tegang. Orang-orang Melayu gelisah," katanya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/17/15200221/situasi-tegang-usai-pemilu-raja-malaysia-serukan-persatuan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke