Salin Artikel

Kekurangan Petugas Medis, Hewan di Kebun Binatang Pakistan Sengsara

Penyakit itu dapat disembuhkan. Namun, kebun binatang tidak memiliki cukup dokter hewan untuk memberikan perawatan yang tepat kepada lebih dari 850 binatang, termasuk singa.

Banyak dari binatang dimasukkan dalam kandang yang dibangun sejak satu abad lalu.

"Di sini kami hanya memiliki dua dokter hewan dan tiga paramedis. Jumlahnya tidak memadai," kata kepala kebun binatang, Mansoor Ahmed Qazi.

Pihak manajemen telah mendorong dewan kota untuk menyetujui permintaan penambahan dokter hewan untuk menangani singa, harimau, gajah, simpanse, burung, dan reptil.

Toko-toko juga mulai merambah properti kebun binatang Karachi. Selain itu, pengunjung kerap membuang sesuatu ke kandang hewan.

Ada suatu kali, seorang pengunjung melempar sapu tangan yang diikat dengan kawat baja ke arah burung unta. Benda itu kemudian dimakan oleh burung unta sehingga membuatnya terluka.

"Leher panjang burung unta itu rusak parah dan kami harus mengoperasinya," kata Abida Raees, seorang ahli zoologi dan wakil kepala kebun binatang Karachi.

Dewan kota tidak memprioritaskan nasib hewan di kebun binatang. Mereka biasanya lebih fokus pada proyek pembuangan limbah, jalan, dan pembuangan sampah di pelabuhan di kota besar dengan penduduk 20 juta orang itu.

"Ini sangat disayangkan, kebun binatang sangat kekurangan staf dan tidak dapat merawat hewan," kata Humaira Ayesha, ahli dari World Wild Fund for Nature (WWF) di Karachi.

Tak hanya di Karachi, kebun binatang di Islamabad juga sudah lama menuai kritik karena merantai satu-satunya gajah di tempat itu, Kaavan.

Kemudian, kebun binatang di Peshawar yang baru dibuka pada Februari lalu telah kehilangan 30 binatang yang mati ketika dipindahkan atau berada di karantina.

"Kebun binatang Peshawar juga kekurangan staf, dan yang kami punya tidak terlatih," kata juru bicara kebun binatang, Naimat Khan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/04/15491641/kekurangan-petugas-medis-hewan-di-kebun-binatang-pakistan-sengsara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke