Bos Starbuck Pensiun, Muncul Spekulasi Akan Ikut Bursa Capres AS

Pria berusia 64 tahun itu akan meninggalkan perusahaan pada akhir bulan ini. Namun, dia bakal memegang jabatan sebagai kepala emeritus Starbucks.

Keputusan Schultz menguatkan spekulasi tentang kemungkinan dia akan mempertimbangkan masuk ke dunia politik dari Partai Demokrat.

Tak hanya itu, dia juga diperkirakan akan ikut pemilihan umum menuju Gedung Putih pada 2020.

Kepada The New York Times, Schultz mengaku belum memutuskan langkah selanjutnya ketika sudah pensiun.

"Untuk beberapa waktu, saya begitu memperhatikan isu di negara kita, perkembangan di dalam negeri dan posisi kita di dunia," katanya.

"Saya berniat untuk memikirkan berbagai opsi, dan itu bisa termasuk pelayanan publik," katanya, ketika ditanya kemungkinan akan mencalonkan diri sebagai presiden.

"Tapi saya masih jauh untuk keputusan di masa depan," ucapnya.

Dia pernah menyatakan keinginannya untuk melayani negara. Namun, dia menegaskan hal itu bisa dicapai tanpa harus mencalonkan diri sebagai pejabat publik.

Schultz bergabung dengan Starbucks pada 1982 sebagai direktur operasi dan pemasaran.

Dia membantu mengubah perusahaan yang berbasis di Seattle itu menjadi raksasa global dengan lebih dari 28.000 outlet di 77 negara.