Salin Artikel

Inilah Deretan Hewan yang Paling Banyak Membunuh Manusia

Memang ketiga hewan itu adalah predator berbahaya dan buas. Namun, untuk urusan paling banyak membunuh manusia mereka bukan juaranya.

Lalu siapakah hewan yang paling mematikan bagi manusia?

Nyamuk

Ternyata nyamuk adalah hewan yang paling banyak membunuh manusia. Menurut catatan Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) lewat penyakit yang dibawanya nyamuk membunuh 725.000 orang tiap tahun.

Malaria saya menjangkiti 200 juta orang di seluruh dunia dan 600.000 orang di antaranya meninggal dunia. Nyamuk juga menjadi pembawa penyakit demam berdarah, sakit kining, dan kaki gajah.

Tingkat keganasan nyamuk ditambah jumlah hewan ini yang amat banyak dan bisa ditemui hampir di seluruh belahan dunia. Bahkan di musim berkembang biak, jumlah nyamuk melampaui hewan lainnya kecuali semut dan rayap.

Ular

Diperkirakan 50.000 orang tewas setiap tahun akibat dipagut ular.

Ular paling berbisa di dunia adalah western taipan yang racunnya bisa menewaskan manusia dalam waktu kurang dari 45 menit.

Lebih dari 80 persen korban gigitan ular ini tewas, tetapi ular ini bukan pembunuh utama karena amat jarang menyerang manusia.

Sementara ular derik yang tak masuk 10 besar ular paling berbisa karena hanya 10 persen korbannya yang meninggal dunia menjadi berbahaya karena banyak ditemukan di kawasan permukiman manusia.

Ular ini mampu bergerak dengan cepat dan setiap tahun menewaskan setidaknya 5.000 orang sekaligus menjadi ular paling berbahaya dibandingkan jenis-jenis ular lainnya.

Ular western taipan banyak ditemukan di wilayah tengah Australia sedangkan ular derik banyak ditemukan di Pakistan, india, Sri Lanka, sebagian Timur Tengah dan Afrika, serta di wilayah utara khatulistiwa.

Meski disebut-sebut sebagai sahabat terbaik manusia, anjing, terutama yang mengidap rabies, ternyata menewaskan 25.000 orang tiap tahun.

Di negara-negara yang memiliki banyak anjing liar, misalnya India, memiliki kasus infeksi rabies yang amat tinggi.

Menurut catatan WHO, sebanyak 20.000 dari 50.000 korban tewas akibat gigitan anjing rabies setiap tahun terdapat di India. Sebagian besar dari para korban itu adalah anak-anak.

Namun, tewas akibat gigitan anjing yang tak mengidap rabies jarang terjadi. Meski tak ada data sahih, diperkirakan di AS saja terjadi 4,5 juta kasus gigitan anjing dan hanya 30 orang yang meninggal dunia.

Lalat tsetse

Lalat tsetse berukuran tak berbeda dengan lalat yang biasa ditemui di sekitar manusia tetapi tubuhnya dipenuhi berbagai jenis bibit penyakit.

Lalat tsetse menggunakan semacam belalai untuk menggigit hewan, termasuk manusia, untuk mengisap darah mereka.

Lalat ini membawa bibit penyakit tidur, sebuah penyakit parasitis yang menyebabkan deman, pusing, dan linu di persendian yang diikuti muntah, pembengkakan otak, dan kesulitan tidur.

Setiap tahun antara 20.000-30.000 orang terjangkit penyakit ini dan sebagian besar terjadi di wilayah Sub-Sahara Afrika dengan jumlah korban meninggal dunia sekitar 10.000 orang setiap tahun.

Buaya

Buaya sebenarnya tidak memangsa manusia, tetapi mereka adalah pemburu yang oportunis. Di Afrika setiap tahun tercatat ratusan kasus serangan buaya terhadap manusia dan sepertiganya berakhir dengan kematian.

Di seluruh dunia, buaya diperkirakan menewaskan setidaknya 1.000 orang setiap tahun, jauh lebih banyak dari korban serangan ikan hiu.

Kuda nil

Kuda nil ternyata merupakan mamalia darat paling mematikan di dunia dengan korban tewas rata-rata 500 orang setiap tahun di Afrika.

Meski bukan predator, kuda nil adalah hewan agresif dan memiliki gigi yang amat tajam.

Hanya dengan obotnya yang rata-rata mencapay 2.000 kilogram, kuda nil bisa menewaskan manusia dengan hanya menyeruduk atau menimpa seseorang.

https://internasional.kompas.com/read/2018/05/09/16524671/inilah-deretan-hewan-yang-paling-banyak-membunuh-manusia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke