Terserang Penyakit Misterius, Diplomat Kanada di Kuba Dipulangkan

Penyelidikan yang dilakukan gagal mengungkap penyakit misterius yang diderita para diplomat dan anggota keluarganya.

Dilansir dari AFP, Senin (16/4/2018), jumlah diplomat dan anggota keluarganya yang mengalami gejala penyakit telah meningkat dari 8 orang menjadi 10 orang. Sementara, ada sekitar 27 orang yang telah diperiksa.

"Penyebab penyakit belum diketahui tapi bisa jadi karena buatan manusia," tulis pemerintah Kanada dalam pernyataan.

"Rencana akan disusun untuk mendukung staf diplomatik dan keluarga mereka kembali ke Kanada dalam beberapa pekan ke depan," tambahnya.

Pemerintah Kanada meyakinkan, insiden ini tidak akan memengaruhi operasional kedutaan besar dan tetap akan berjalan seperti biasa.

Otoritas Kanada dan Amerika Serikat awalnya curiga dengan adanya "serangan sonik" atau psikosomatis massal.

Gangguan psikosomatis merupakan penyakit fisik yang diduga disebabkan oleh faktor mental, seperti stres dan kecemasan.

VOA pernah melaporkan, AS pernah mengurangi jumlah staf kedubesnya pada tahun lalu di Havana sekitar 60 persen sebagai tanggapan terhadap insiden itu, dan mengusir 17 diplomat Kuba dari Washington DC.

Para pejabat AS itu dikabarkan mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk sakit kepala, gangguan pendengaran, dan gegar otak.

Dokter dan pejabat AS merujuk pada tipe baru dari kemungkinan cedera otak yang diuraikan dalam Jurnal Asosiasi Medis Amerika pada Februari lalu.

Jurnal itu ditulis oleh pakar kesehatan di Universitas Pennsylvania yang merawat 21 diplomat AS. Kanada menerima teori tersebut.

Gejala yang menyerang diplomat Kanada akibat penyakit misterius ini seperti pusing, sakit kepala, dan kurangnya kemampuan berkonsentrasi.

Diplomat Kanada di Kuba yang terserang gejala penyakit ini bekerja dalam bidang urusan global, imigrasi, dan staf pertahanan nasional.

Pada Oktober 2017, Menteri Luar Negeri Kuba Rodriguez mengatakan AS menuduh AS dengan sengaja berbohong mengenai serangan sonik terhadap diplomatnya di Kuba.