Salin Artikel

Menteri Bangladesh Sebut Tak Mungkin Pulangkan Semua Pengungsi Rohingya

Menteri Keuangan Bangladesh, Abul Maal A Muhith mengatakan, kesepakatan pemulangan pengungsi Rohingya yang ditandatangani bersama dengan Myanmar pada November lalu kemungkinan bakal tidak terlaksana.

"Saya tidak percaya pengungsi Rohingya bisa dikirim kembali ke kampung halaman mereka di Myanmar," kata Muhith, yang dikenal sebagai tokoh vokal dari partai yang berkuasa di Bangladesh, pada Selasa (6/3/2018).

"Anda boleh menduga-duga bahwa akan sangat sedikit yang akan kembali ke Burma (Myanmar). Alasan pertama adalah Burma hanya akan menerima sebagian kecil dan alasan kedua pengungsi tidak akan kembali karena takut akan penganiayaan," tambahnya dilansir AFP.

Pemerintah Bangladesh masih berkeras melanjutkan proses pemulangan. Bulan lalu, mereka telah mengirimkan nama-nama dari 8.000 pengungsi yang diperkirakan akan kembali ke negara bagian Rakhine di Myanmar.

Namun rencana pemulangan tersebut sejak awal telah memunculkan perdebatan.

Kelompok hak asasi manusia dan juga PBB terus memperingatkan mengenai kondisi tempat tujuan para pengungsi tersebut dipulangkan belum memadai.

Para pengungsi yang kini tinggal di kamp pengungsian di tenggara Bangladesh pun terus menolak ide pemulangan tersebut karena takut akan keselamatan nyawa mereka begitu tiba di Rakhine.

Utusan Hak Asasi Manusia untuk PBB mengatakan pada Selasa (6/3/2018), Myanmar masih terus melanjutkan tindak "pembersihan etnis" Rohingya dengan sebuah kampanye teror dan kelaparan di negara bagian Rakhine

Sementara warga Rohingya masih terus melintasi perbatasan negara bagian Rakhine lebih dari enam bulan usai tindakan keras yang dilancarkan tentara Myanmar.

https://internasional.kompas.com/read/2018/03/07/23425171/menteri-bangladesh-sebut-tak-mungkin-pulangkan-semua-pengungsi-rohingya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke