Salin Artikel

Aksi Demonstrasi di Yunani Tuntut Macedonia Ubah Nama

Alasannya, nama Macedonia juga merupakan nama provinsi di Yunani. Tesalonika adalah ibu kota provinsi Macedonia, di Yunani.

Warga Yunani merasa penggunaan nama Macedonia merampas warisan mereka dan menyiratkan klaim teritorial atas provinsi mereka.

Polisi menyebutkan lebih dari 90.000 demonstran bergabung dalam aksi tersebut.

"Macedonia adalah bahasa Yunani dan hal ini tidak dapat dinegosiasikan," kata salah satu demonstran, Dimitris Triantafillidis.

Aksi protes kemarin digelar di depan patung Alexander Agung, penguasa paling terkenal dari kerajaan kuno Yunani. Namun, tidak ada pejabat publik yang menjadi orator dalam aksi tersebut.

Salah satu tokoh yang ikut dan sekaligus menjadi orator adalah Fragoulis Frangos, seorang pensiunan jenderal dan mantan kepala staf Angkatan Darat Yunani.

Beberapa anggota parlemen setempat hadir, bersama dengan uskup, dan kelompok nasionalis garis keras.

"Kami memperkirakan ada 400.000 orang yang berkumpul. Sangat mengesankan," kata panitia aksi massa, Anastasios Porgialidis.

Perselisihan antara provinsi Macedonia di Yunani dan negara Macedonia sudah berlangsung selama 27 tahun. Pada 1991, Macedonia mendeklarasikan kemerdekaan setelah berpisah dari Yugoslavia.

Sejak saat itu, Yunani telah menentang penggunaan nama Macedonia. Mereka menyebut wilayah Macedonia di Yunani telah dipakai sejak Alexander Agung memerintah dari tahun 336 SM.

Sementara itu, Macedonia hadir dalam organisasi internasional dengan nama The Former Yugoslav Republic of Macedonia atau Republik Macedonia Bekas Yugoslavia. Di PBB, namanya ditempatkan dengan huruf depan 'T', tepat di bawah Thailand.

PBB masih menunggu resolusi mengenai persengketaan penamaan dengan Yunani. Di sisi lain, Yunani juga memveto keinginan Makedonia untuk bergabung dengan NATO pada 2008.

https://internasional.kompas.com/read/2018/01/22/09035701/aksi-demonstrasi-di-yunani-tuntut-macedonia-ubah-nama

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke